Daftar Donatur Palestina
Oleh: Tere Liye
Hajinews.id – Silahkan buka sendiri website pesan tiket pesawat, beli tiket naik haji, Jakarta-Jeddah, berangkat 2 minggu sebelum Idul Adha, pulang 2 minggu sesudahnya. Berapa total biaya tiketnya? Rp 18 juta, PP. Naik Etihad. Ajaib.
Tuan Nyonya, jika Garuda merasa menderita lahir batin gara-gara mengangkut jamaah haji ini, margin hanya 2,5%, dipaksa nurunin harga lagi, kan kamu bisa berhenti sih? Tidak usah drama. Biar tahun depan, biarlah maskapai-maskapai lain yang ngurusnya. Siapa tahu mereka punya model bisnis yang jauh lebih menarik. Harga yang lebih kompetitif. Garuda itu sudah utangnya banyak, kasihan, disuruh pula ngurus beginian. Mending ngurus rute lain.
Termasuk pemerintah. Jika kamu menderita lahir batin ngurus haji ini, simpel, bubarkan itu BPKH, uang jamaah ratusan trilyun kembalikan. Silahkan jamaah ngurus sendiri lewat swasta. Pemerintah cukup jadi regulator, visa, dan yang mudah-mudah saja.
Ngapain sih Kemenag harus jadi biro travel raksasa? Buat apa? Agar pejabat-pejabat punya anggaran dan bisa jalan-jalan gratis, naik haji gratis? Mending Kemenag fokus ngurusin toleransi, kerukunan umat bergama, dll.
Haji itu hanya untuk yang MAMPU saja. Pun sama, pengelolaan haji itu juga hanya untuk yang MAMPU saja. Yang tidak mampu, drama, mending nggak usah ikut ngurusin duit trilyunan jamaah.
