Menilik Skenario Pilpres 2024, All Jokowi’s Men Menguat

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Dukungan yang diberikan Relawan Jokowi Mania (Joman) pada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk maju Pilpres 2024 memancing ragam spekulasi. Salah satunya adalah menguatnya skenario kandidat yang maju di Pilpres 2024 merupakan orang-orang pilihan Presiden Joko Widodo (all Jokowi’s men) atau tanpa figur tandingan yang mengoreksi kebijakan pemerintahan dalam dua periode terakhir.

Skenario ini terdengar berlebihan namun gelagatnya terasa. Langkah penegakan hukum di KPK dan Kejaksaan Agung dipersepsikan sebagai upaya menggagalkan pencapresan Anies Baswedan atau pembentukan Koalisi Perubahan. Walaupun Koalisi Perubahan terbentuk, terbuka peluang Pilpres 2024 berlangsung dua putaran untuk memecah suara dan memuluskan figur yang diproyeksikan penerus program Jokowi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Pergerakan Nasdem atau Surya Paloh mendeklarasikan Anies salah menghitung posisi Jokowi sebagai king maker. Celakanya pergerakan Anies melalui pembentukan tim kecil seringkali tidak linier dengan sikap Nasdem,” kata pengamat politik, Ari Nurcahyo, membeberkan lambannya pergerakan koalisi pro-Anies, di Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Spekulasi Pilpres 2024 menjadi pertarungan jago Jokowi dapat dibaca dari dua koalisi yang sekarang ini terbentuk. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mendorong keberlanjutan program Jokowi. Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) juga demikian.

Prabowo ketika menerima dukungan dari relawan Joman juga mengungkapkan narasi keberhasilan program pemerintahan yang perlu dilanjutkan. Malahan Prabowo yang dua kali kalah pilpres dari Jokowi dipersepsikan pula memiliki karakter yang serupa eks Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Surakarta itu.

Pilpres 2024 Dua Putaran

Ari mengakui bahwa mendorong Pilpres 2024 berlangsung dua putaran dengan narasi poros yang menginginkan keberlanjutan program pemerintahan Jokowi versus poros perubahan. Namun langkah deklarasi koalisi mendukung Anies nampaknya tak mulus, lantaran seluruh parpol baik yang sudah membentuk maupun sedang penjajakan koalisi masih dinamis.

Dengan begitu, terbuka juga peluang Nasdem urung mengusung Anies dengan menempel pada koalisi yang mengusung jago Jokowi. Artinya Anies gagal secara organik maju menjadi capres, lantaran tidak memenuhi syarat ambang batas capres. Maka Koalisi Perubahan kalah sebelum bertarung.

Ketua Bappilu Partai Nasdem, Effendi Choirie, menepis spekulasi tersebut. Dia juga menolak jika disebut penjajakan Koalisi Perubahan maju mundur.

“Kami maju terus,” katanya.

Sekalipun begitu, eks politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akrab disapa Gus Choi itu tidak membeberkan progres pembentukan koalisi. Dia mengingatkan, Presiden Jokowi harus meninggalkan legasi iklim demokrasi yang baik, bukan melanggengkan status quo.

“Presiden yang baik dan meninggalkan warisan yang baik. Kita berharap presiden bersikap negarawan dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua putra putri bangsa yang akan berlaga,” jelasnya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *