Kisah Abu Nawas: Pakai Baju Bau, Abu Nawas Bisa Bikin Hujan Turun

Abu Nawas Bisa Bikin Hujan Turun
Abu Nawas Bisa Bikin Hujan Turun. Foto: unsplash
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – SUATU ketika Abu Nawas melakukan kesalahan yang membuat Baginda Raja sangat murka. Baginda Raja memerintahkan beberapa prajurit istana untuk segera menangkap Abu Nawas.

Sementara Abu Nawas yang sedang berada di rumah memberitahukan kepada istrinya. “Wahai istriku, sepertinya aku harus meninggalkan kampung halaman untuk beberapa waktu,” ucap dia kepada istrinya, dikutip dari kanal YouTube Juha Official, Kamis (14/2/2023).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Ada masalah apalagi wahai suamiku? Kenapa engkau terlihat ketakutan?” tanya sang istri yang sangat khawatir.

“Aku telah membuat kesalahan yang membuat Baginda Raja murka. Aku yakin tidak lama lagi pasukan istana datang kemari untuk menangkapku,” jawab Abu Nawas.

Kemudian Abu Nawas mengemas bajunya ke dalam tas dan segera pergi meninggalkan rumah. Ternyata dugaan dia benar, selepas kepergiannya beberapa prajurit istana datang menggeledah rumah Abu Nawas.

“Mana Abu Nawas?” tanya salah satu prajurit kepada istri Abu Nawas.

“Dia sudah pergi meninggalkan kampung ini,” jawab istri Abu Nawas.

Para prajurit pun langsung balik ke istana menghadap Baginda Raja.

“Mana Abu Nawas?” tanya Baginda Raja.

“Ampun Paduka yang mulia, Abu Nawas sudah tidak ada di rumahnya. Kata istrinya, dia sudah meninggalkan kampung ini,” jawab salah satu prajurit.

“Kurang ajar! Dia coba menghindari hukuman,” pikir Baginda Raja.

Sementara Abu Nawas mulai mengembara dan berpindah-pindah tempat dari kampung satu ke kampung yang lain. Suatu ketika dalam pengembaraannya, Abu Nawas melintasi sebuah dusun yang sedang dilanda musim kemarau.

Abu Nawas yang mengenakan jubah dan sorban layaknya ulama besar sempat membuat perhatian warga, mereka mengira Allah Subhanahu wa ta’ala telah mengirim seorang waliyullah untuk menolong dusunnya yang sedang mengalami musim kemarau.

Para warga pun segera mengerumuni Abu Nawas. “Assalamualaikum, Syekh. Sudilah kiranya Tuan Syekh mampir sebentar di rumah kami,” minta kepala dusun.

Abu Nawas pun sudah menolaknya. Namun karena para warga memaksa, ia pun mau tidak mau menerima ajakan mereka ke rumah kepala dusun.

Abu Nawas dijamu berbagai macam hidangan dan diperlakukan istimewa layaknya raja. “Apa yang membuat kalian memperlakukanku sedemikian istimewa, padahal kalian tidak mengenalku?” tanya Abu Nawas.

“Begini, Tuan Syekh. Dari penampilan Tuan, kami yakin kalau tuan adalah ulama besar yang dikirim Allah Subhanahu wa ta’ala untuk membantu desa kami,” jawab kepala dusun.

“Memangnya apa yang menimpa desa kalian?” tanya Abu Nawas lagi.

“Sudah berbulan-bulan desa kami mengalami musim kemarau. Tanaman-tanaman mati, air persediaan kami tinggal beberapa ember. Doakanlah desa kami, wahai Tuan Syeh, agar desa kami diturunkan hujan,” jelas kepala dusun.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *