Kisah Malaikat Maut Ketika Mencabut Nyawa Mukmin dan Orang Kafir

Kisah Malaikat Maut Ketika Mencabut Nyawa
Kisah Malaikat Maut Ketika Mencabut Nyawa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Rasulullah melalui dalam sabdanya seperti apa rupa malaikat maut saat mencabut nyawa orang beriman dan kafir, apa perbedaan keduanya. Seperti yang diyakini umat Islam, ketika seseorang mendekati kematian, malaikat maut akan datang. Allah SWT menunjuk malaikat untuk mengambil roh setiap orang yang mencapai waktu kematian. Seperti dalam Surat As-Sajdah ayat 11:

قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bacaan latin: Qul yatawaffākum malakul-mautil-lażī wukkila bikum ṡumma ilā rabbikum turja’ūn(a).

Artinya: Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi (tugas) untuk (mencabut nyawa)-mu akan mematikanmu, kemudian kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.”

Adapun Rasulullah SAW dalam hadits pernah meriwayatkan wujud maupun keadaan malaikat maut saat mencabut nyawa mukmin dan orang kafir.

Beliau menyebutkan ada perbedaan antara keduanya. Malaikat maut tampak bahagia dan berseri ketika mengambil roh orang beriman, sementara terlihat seram sekaligus menakutkan saat mencabut nyawa orang-orang kafir.

Kisah Malaikat Mencabut Nyawa Orang Beriman

Melansir buku Hakekat Ruh terjemah kitab Ar-Ruh karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, berikut riwayat shahih mengenai malaikat maut.

Dari Al-Bara bin Azib, ia menceritakan, “Kami sedang mengurus jenazah di Baqi al-Gharqad. Lalu Rasulullah SAW mendatangi kami. Beliau duduk dan kami pun duduk di sekitar beliau. Di atas kepala kami hinggap seekor burung.

Kemudian beliau menghadap ke arah jenazah itu dan berdoa, “Aku berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur.” Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali.

Lalu Rasulullah SAW SAW bersabda, “Sesungguhnya, seorang hamba (mukmin) jika akan menuju ke akhirat dan meninggalkan dunia, para malaikat turun kepadanya dan cahaya muka mereka seperti sinar matahari. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang.

Kemudian malaikat pencabut nyawa itu datang dan duduk di dekat kepalanya (hamba mukmin) seraya berkata, “Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya!”

Maka roh itu keluar bagaikan aliran cucuran air dari mulut kantong kulit. Setelah keluar rohnya, setiap malaikat maut mengambilnya. Jika telah diambil, para malaikat lainnya tidak membiarkan di tangannya (malaikat maut) sejenak saja, bergegas mereka ambil dan diletakkan di kafan.

Dari jenazah, tercium semerbak aroma misik (kasturi) paling wangi yang ada di bumi. Lalu para malaikat membawa roh itu naik. Mereka melewati sekumpulan malaikat. Sekumpulan malaikat itu berucap, “Betapa harumnya roh ini!”

Para malaikat pembawa roh itu berujar, “Ini adalah fulan bin fulan.” Mereka menyebutnya dengan nama terbaik seperti biasa manusia menyebut namanya di dunia hingga mereka tiba di langit dunia.

Mereka meminta agar langit itu dibuka. Maka langit itu dibukakan baginya. Ia (roh hamba mukmin) diantarkan dari satu langit ke langit berikutnya hingga tiba di langit tempat bersemayam Allah SWT.

Allah SWT kemudian berfirman, “Tulislah kitab hamba-Ku di Illiiyyin dan kembalikan ia ke dunia. Sesungguhnya, Aku menciptakan mereka dari tanah, di dalam tanah pula Aku akan mengembalikan mereka, dan dari tanah pula Aku akan mengeluarkan mereka.”

Maka roh mukmin itu dikembalikan ke jasadnya. Lalu dua malaikat (Munkar-Nakir) datang dan mendudukkan jenazahnya. Dua malaikat itu bertanya: “Siapakah Rabbmu?”

Ia (hamba mukmin) menjawab, “Rabbku Allah SWT,”

Malaikat itu bertanya kembali, “Apa agamamu?”

Ia menjawab, “Agamaku Islam,”

Malaikat itu bertanya lagi, “Siapakah orang yang diutus di tengah kalian?”

Ia menjawab, “Beliau adalah Rasulullah SAW,”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *