Ada orang bertanya kepada Abdullah bin Umar, “Bagaimana kabar Umar?” Dia mengatakan bahwa ayahnya dulunya seperti burung. Artinya, dia ketakutan dan waspada terhadap jebakan yang tersebar di mana-mana. Dalam setiap langkah, di sana ada jebakan yang bisa membuat amalan kita bisa jatuh ke dalam dosa. Jadi, kita harus tetap hidup dengan sangat berhati-hati karena takut akan dosa. Dengan demikian, insya Allah kita akan ditolong oleh Allah Subahanahu wata’ala.
Dosa itu seperti racun, sama seperti racun membunuh kehidupan, dosa membunuh hati. Satu dosa besar dapat membawa kita turun dari jannah ke dalam neraka. Karena itu, setiap pagi ketika waktu israq, kita harus meminta pengampunan kepada Allah Azza wa Jalla atas dosa-dosa yang kita lakukan di malam sebelumnya. Di waktu berangkat tidur, kita harus meminta ampunan atas dosa-dosa yang telah kita lakukan pada siang hari sebelum kita pergi tidur.
Kita harus meminta kepada Allah Sang Pencipta untuk mengampuni dosa kita karena tidak mematuhi Allah Azza wajalla. Kita juga harus meminta Allah untuk mengampuni kita jika kita telah menyebabkan kerusakan pada ciptaan-Nya. Jika kita berpegang erat pada ketaqwaan, maka Allah Azza wajalla akan membuka jalan bagi kita dengan cara yang tidak kita ketahui. Allah berfirman,
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ
Artinya:
Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan jalan baginya untuk keluar [dari setiap kesulitan] (QS. AT-Thalaq, ayat 2).
Singkatnya, meski kita sudah menjalankan 4 kewajiban yang mutlak tersebut, kita juga harus meminta Sang Pencipta untuk mengampuni dosa kita karena (1) tidak mematuhi-Nya, dan karena (2) telah menyebabkan kerusakan pada ciptaan-Nya.
Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sumber : Ahmad Idris Adh
—ooOoo—