Kultum 38: Tambahan “Sayyidina” dalam Bacaan Tahiyyat

Tambahan “Sayyidina” dalam Bacaan Tahiyyat
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Sebagai umat Islam, kita sepakat bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia terbaik, kekasih Allah Subahanahu wata’ala, dan dijamin akan menempati maqam (tempat) yang terpuji. Beliau adalah nabi yang menebarkan rahmah, pembawa hidayah, junjungan kita, dan penghulu kita. Kita juga sepakat, bahwa beliau adalah sayyiduna (pemimpin kita). Semoga Allah Subahanahu wata’ala memberikan shalawat kepada beliau.

Beliau sendiri juga menegaskan bahwa beliau adalah sayyid seluruh manusia. Beliau bersabda,

أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَومَ القِيَامَةِ ،

وَأَوَّلُ مَن يَنشَقُّ عَنهُ القَبرُ

Artinya: Saya adalah sayyid keturunan adam pada hari kiamat, dan sayalah orang yang pertama kali terbelah kuburnya (HR. Muslim no. 2278).

Lantas apa hakikat gelar ‘Sayyid’ itu. Kita tahu bahwa gelar ‘sayyid’ tidak hanya dikhususkan untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kata sayyid juga diberikan kepada para tokoh agama, diantaranya adalah para sahabat. Karena itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyebut Hasan bin Ali bin Abi Thalib, إِنَّ ابنِي هَذَا سَيِّدٌ  “Sesungguhnya anakku ini adalah seorang sayyid (pemimpin)” (HR. Bukhari no. 2704).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda kepada orang Anshar, untuk menghormati pemimpinnya, Sa’d bin Muadz Radhiyallahu ‘anhu. Waktu Sa’d datang, beliau menyuruh orang Anshar,  قُومُوا إِلَى سَيِّدِكُم  “Sambutlah pemimpin (sayyid) kalian” (HR. Bukhari no. 3073 dan Muslim no. 1768). Kemudian, para sahabat juga menyebut sahabat lainnya dengan sayyid. Umar bin Khatab pernah mengatakan tentang Abu Bakar dan Bilal, “Abu Bakar sayyiduna, dan telah memerdekakan sayyidana, maksud beliau adalah Bilal bin Rabah” (HR. Bukhari no. 3754).

Berdasarkan beberapa dalil di atas, sebagian ulama menyatakan sangat layak bagi kita untuk menyebut manusia yang paling mulia (Nabi Muhammad) dengan ‘sayyiduna’. Sahabat Abdullah bin Syikkhir mengatakan,

انطَلَقتُ فِي وَفدِ بَنِي عَامِرٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ

صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَقُلنَا : أَنتَ سَيِّدُنَا .

فَقَالَ : السَّيِّدُ اللَّهُ. قُلنَا: وَأَفضَلُنَا فَضلًا ،

وَأَعظَمُنَا طَوْلًا ( أَي شَرَفًا وَغِنًى ). فَقَالَ :

قُولُوا بِقَولِكُم أَو بَعضِ قَولِكُم ،

وَلَا يَسْتَجْرِيَنَّكُمُ الشَّيطَانُ

Artinya:

Saya pernah menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai utusan Bani Amir. Kami sanjung beliau dengan mengatakan, “Anda adalah sayyiduna (pemimpin kami)”, segera Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Assayyidu Allah (Sang Pemimpin adalah Allah)”, Lalu aku sampaikan, “Anda adalah yang paling mulia dan paling utama di antara kami” Selanjutnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menasihatkan, “Sampaikan perkataan kalian, dan jangan sampai setan membuat kalian menyimpang” (HR. Abu Daud no. 4806 dan dishahihkan Al-Albani).

Menurut sebagaian ulama, Hadits ini tidak menunjukkan larangan menggunakan gelar ‘sayyidina’ untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena konteks ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang sahabat Abdullah bin Syikkhir adalah kekhawatiran beliau ketika pujian Abdullah bisa berlebihan, sehingga mengangkat beliau sebagaimana layaknya Allah. Menurut sebagai ulama tersebut, Nabi mengarahkan bahwa kata ‘sayyid’ itu untuk Allah, artinya, Nabi mengingatkan bahwa ‘as-sayid’ (pemimpin) mutlak hanyalah Allah Ta’ala. Karena itu, janganlah kalian berlebihan dalam memujiku, sehingga kalian mengkultuskanku sebagai layaknya Tuhan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *