Daftar Donatur Palestina
Oleh : Ustadz Buchory Muslim, Advokat Muslim dan Mubaligh
Hajinews.id – KETIKA kecil di Kampung dahulu, punya Al Qur’ân terjemah adalah sesuatu yang istimewa, bahkan sangat istimewa. Karena untuk membeli sendiri bukan sesuatu yang mudah.
Al Qur’ân dengan sampul berwarna biru gratis dari Departemen Agama ketika itu, dibuat agar menarik dan lebih mudah ketika mencari ayat, maka digunting apik dan ditempeli nomor.
Lebih bersyukur dan sangat istimewa lagi, ketika Ayah pulang dari Jakarta membawa oleh-oleh yang amat sangat spesial yakni Al Qur’ân Tarjamah Lafzhiyah perjuz, Alhamdulillâh wasy syukru lillâh. Begitu juga dengan Kakak perempuan membawa kitab langka ” فتح الر حمن لطالب القرآن ” berwarna merah untuk lebih mudah mencari ayat-ayat Al Qur’ân.
Terimakasih pada Para Guru Al Qur’ânku, mulai dari Ayah dan kakak sendiri Siti Sumiati, adalah Paman H Hasan KB (Imam Masjid Raudlatul Jannah), Bapak Abu Bakar رحمه الله dan putrinya Kak Johor Abu Bakar, Ustadz Ahmad Imran, Ustadz Muhammad Jalal رحمه الله , Kak Rohimah Ibrahim, Bibi Fatimah Mansyur, Ustadz Ahmad Rusydi, dan semua Guru Al Qur’an Hadits, Tafsir dan lainnya hingga Para Guru, Murabby dan Ustadz Pembimbing kami ketika nyantri di Hidayatullâh Gunung Tembak Balikpapan, khususnya Ustadz Muhammad Hasyim HS (Salah satu Pendiri Hidayatullah) dan Ustadz Mansur Salim, Ustadz Amru Rijal Junaid juga Ayah beliau Ustadz Junaid Qahhar رحمهم الله serta Mentorku Ustadz Zainuddin Musaddad yang telah mengenalkan dan memberi jalan mencintai dan dekat dengan Al Qur’ân kitab petunjuk kehidupan ini.
Saat ini banyak sekali kita jumpai Al Qur’ân selain terjemah yang umum dari Kementrian Agama, banyak sekalian ‘varian baru’ yang membuat kita mudah untuk memahami serta mencintai Al Qur’ân dengan bahasa Ibu kita, mâsyaAllâh !
Mulai dari Tarjamah Lafzhiyah,the seven in one, the meraicel, tarjamah tafsiriyahnya Ustadz Muhamamd Thalib Amir MMI, ada tafir perkatanya Sahabat Dr KH Ahmad Hatta Bossnya Maghfirah, Tafsir Al Munirnya Prof Dr Wahbah Az Zuhaili, tafsirnya Ustadz Fathuddin Ja’far, MA, dan tentu banyak kitab Tafsir dari Ulama Indonesia maupun Ulama Dunia lainnya.
Beberapa waktu yang lalu, ketika kami sedang mengantar sumbangan untuk Saudara kita yang di Cianjur, saya ditelephon salah satu jama’ah pengajian, kata beliau dari sebranng telephon : Ustadz lagi di mana ? Lagi ngantar sumbangan ke Cianjur (beliau salah satu yang nyumbang) saya menjawab beliau. Kata beliau lagi, kalau masih di jalan, coba dengar el shinta, kami jawab : ada apa di el shinta Bunda ? Kata beliau : dengar aja dulu nanti Bunda telephon lagi. Sayapun senang mendengar perbincangan menarik pagi itu di el shinta, amat sangat senang.
Tak lama berselang, kata beliau kembali lewat telephon, Ustadz suka dengan buku yang dibahas ? Iya Bunda sangat suka, sepertinya sangat menarik, jawab saya. Ya sudah, sampai jumpa nanti di pengajian yang akan datang. Ternyata buku luar biasa itu sore hari sudah tiba di rumah saya lengkap dengan hadiah istimewa dari buku enam jilid dengan judul Pustaka Ulumul Qur’ân, Allâhu Akbar ! Jazâkillâhu khairan katsîrâ Bunda, semoga nanti dapat dibagi dalam kajian dalam Bulan Ramadlân yang segera akan tiba ini, dan akan jadi pahala juga buat Bunda yang telah membeli buku keren dengan harga jutaan ini.
Saya sangat amat bersyukur selain membaca dan mentadabburi dari tafsir klasik yang sudah sangat masyhur, tentu kitab-kitab baru dengan segala ‘variannya’, tentu menambah khazanah wawasan keislaman dan menambah spirit juga energi dan power keyakinan kita insyaAllâh.
Karenanya, selain berazzam untuk khatam minimal tiga kali di bulan Ramadlân yang akan datang, kita juga hendaknya berusaha keras agar minimal mengkhatamkan juga dalam membaca dan mentadabburi terjemahnnya, semoga ! Aamiin Yaa Rabb al ‘Âlamiin.
والله اعلم وبارك الله فيكم….
