Daftar Donatur Palestina
Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Pembaca yang dirahmati Allah,
Hajinews.id – Generasi muda jaman sekarang, kalau ditanya, “siapa manusia terkaya di dunia saat ini”, mereka hampir semua tahu. Mereka akan menjawab, kalau tidak Bernard Arnault, Bill Gates, mungkin Jeff Bezos. Kebanyakan dari mereka juga tahu bahwa manusia terkaya yang pernah ada dan belum tertandingi sampai kini dan sampai kapanpun, adalah Nabi Sualiaman ‘Alaihissalam.
Kalau untuk “jaman now” mereka menyebutkan nama-nama Bernanrd Arnault, Bill Gates atau Jeff Bezos, adalah hal yang lumrah. Bagaimana tidak. Dengan gaji jutaan Rupiah per detik, bukan per tahun atau per bulan, tiga manusia ini masih tercatat sebagai orang yang paling kaya di dunia. Kekayaan mereka masing-masing saat ini berkisar antara 2,5 quadrilliun, bukan trilliun.
Tetapi ketika tolok ukurnya diubah menjadi “orang paling kaya sepanjang sejarah manusia”, maka jawabannya tidak akan meleset, dan pasti tertuju pada Nabi Sulaiman ‘Alaihissalam. Jumlah kekayaan Nabi Sulaiman sangat melimpah dan di luar yang bisa kita bayangkan.
Seorang ahli ekonomi pernah membandingkan kekayaan Bill Gates dengan Nabi Sulaiman. Dari hasil perhitungannya, dikatakan bahwa kekayaan pemilik Microsoft ini hanya sekitar 8 persen saja dari kekayaan Nabi Sulaiman. Walaupun dengan perhitungan yang ‘njlimet’, ternyata hasil ini hanya sebagai gambaran saja.
Beberapa indikator yang tidak bisa dilakukan oleh manusia jaman sekarang adalah justru indikator yang tidak mungkin dilakukan pada “jaman now”. Satu dari beberapa indikator itu antara lain berupa pesta dengan memberi makan “Seluruh Makhluk Hidup” di bumi ini.
Sejumlah makanan dikumpulkan dari segala penjuru dan ditempatkan di sebuah lapangan yang amat-sangat luas. Lantas, makhluk-makhluk Allah yang jumlahnya jutaan pun dikumpulkan. Nabi Sulaiman menduga bahwa jumlah makanan yang sudah terkumpul menggunung itu akan cukup untuk semua makhluk Allah. Tetapi yang terjadi sungguh tidak terduga.
Allah Subhanahu wata’ala memerintahkan seekor hewan raksasa sejenis ikan untuk menyantap makanan dalam kesempatan pertama. Nabi Sulaiman sangat terkejut mendapati ikan ini mampu melahap semua makanan yang ada tanpa tersisa sedikit pun. Maka, Nabi Sulaiman bersujud dan menangis tersedu-sedu karena merasa telah berlaku sombong dengan perbuatan ini. Bagaimanapun juga, pesta ini sudah merupakan salah satu indikator bahwa Nabi Sulaiman memang sangat kaya-raya.
Indikator kedua adalah bahwa Nabi Sulaiman memiliki bala tentara bukan saja berupa manusia, namun juga dari golongan jin dan binatang. Adalah hal yang lumrah bagi orang yang kaya-raya untuk memiliki bodyguard yang mengawalnya ke mana dia pergi. Tapi, tidak satupun orang kaya yang memiliki pengawal dan bala tentara seperti Nabi Sulaiman.
