Kultum 42: Tiga Manusia Terkaya ‘di Dunia’ Sepanjang Masa

Tiga Manusia Terkaya ‘di Dunia’
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Dalam judul di atas, frasa ‘di Dunia’ sengaja kita beri tanda kutip untuk menunjukkan bahwa kekayaan yang kita ungkap dalam kultum ini adalah kekayaan di dunia. Dan biasanya, pada dekade sekarang ini, ketika membaca tentang kekayaan, kita akan dengan cepat mengingat Bernard Arnault, Jeff Bezos, atau Bill Gates.

Ini memang tidak salah jika kita berkaca pada dekade ini, dan berkiblat ke belahan Barat dunia ini. Tapi, mari kita sejenak menengok predikat penguasa muslim yang juga orang terkaya sepanjang masa di masa lampau. Kalau toh harus dibandingkan, mungkin juga mereka bertiga masih bisa diukur tingkat kekayaannya dalam rentang waktu yang berbeda untuk bisa diketahui siapa yang lebih berhak mendapat gelar ‘terkaya sepanjang masa’.

Jauh sebelum mereka ada beberapa orang yang memiliki harta kekayaan yang nilainya jauh melebihi total harta dari ketiganya. Manusia terkaya pertama adalah Nabi Sulaiman. Di dalam al-Qur’an, Alkitab, dan Injil, disebutkan bahwa Nabi Sulaiman adalah sebagai manusia terkaya yang pernah hidup di muka bumi ini. Beberapa sumber memperkirakan kekayaan Nabi Sulaiman ini berkisar antara 2,2 trilliun Dolar AS. Nabi Sulaiman berkuasa kurang lebih selama 39 tahun.

Di dalam berbagai cerita, dikisahkan bahwa setiap tahunnya Nabi Sulaiman menerima upeti sebanyak 25 ton emas. Dengan demikian, berdasarkan konversi mulai dari pajak, suku bunga, tingkat inflasi total harta Nabi Sulaiman menduduki posisi pertama dan belum tertandingi hingga saat ini.

Manusia terkaya kedua adalah Mansa Musa. Mansa Musa (Keita I) adalah mansa kesepuluh dari Kekaisaran Mali. Ia berkuasa selama 25 tahun dari tahun 1312 sampai tahun 1337. Ketika Mansa Musa naik tahta, wilayah Kekaisaran Mali mencakup bekas wilayah-wilayah Kekaisaran di sekitarnya.

Saat ini, Republik Mali (ibukota: Bamako), adalah sebuah negara yang terkurung daratan di Afrika Barat, yang merupakan bekas jajahan Prancis. Negara ini berbatasan dengan Aljazair di utara, Nigeria di timur, Burkina Faso dan Pantai Gading di selatan, Guinea di barat daya, serta Mauritania di barat. Setelah beberapa bagian wilayah melepaskan diri, beberapa wilayah itu saat ini dikenal dengan Negara-negara Mali, Mauritania, Senegal, Gambia, Guinea, Burkina Faso, Niger, Nigeria, dan Chad.

Adapun kekayaaan Musa pernah diestimasi berada di angka 400 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5,72 kuadriliun (bukan trilliun). Sejarawan ekonomi sepakat bahwa kekayaan Mansa Musa tidak mungkin bisa dikalkulasi ke dalam angka secara pasti. Mansa Musa mewarisi takhta yang ditinggalkan saudara laki-lakinya yang memilih berlayar. Di bawah kepemimpinan Mansa Musa, Kerajaan Mali berkembang pesat dan menguasai 24 kota baru, termasuk Timbuktu.

Kerajaan tersebut membentang sepanjang 3.128 kilometer, dari Samudra Atlantik hingga daerah yang kini merupakan berbagai wilayah Negara-negara Afrika. Menurut British Museum, pada masa kekuasaan Mansa Musa, Kerajaan Mali memiliki hampir separuh dari jumlah emas yang beredar di seluruh dunia saat itu. Namun, meski Mali menjadi sumber emas, kerajaan tersebut tidak banyak dikenal.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *