Nasihat Robert Kiyosaki: Beli Emas Sekarang Jika Anda Ingin Menjadi Kaya!

Beli Emas Sekarang Jika Anda Ingin Menjadi Kaya
Robert Kiyosaki
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan bangkrut. Bersamaan dengan SVB, Silvergate Bank juga menjatuhkan nama dagangnya, yang runtuh setelah menjadi korban tekanan dari sektor crypto yang lebih luas, yang menyebabkan banyak kebangkrutan.

Runtuhnya bank-bank besar ini menunjukkan bahwa ekonomi global tidak berjalan dengan baik. Bahkan, Robert Kiyosaki, investor dan penulis buku laris Rich Dad Poor Dad, mengatakan bank-bank besar lainnya akan menyusul.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Kiyosaki, saat ini adalah waktu yang tepat untuk investasi pada logam mulia, yakni emas dan perak. Ia menyarankan agar menghindari investasi di sektor kripto. Sebab, saat bank-bank raksasa ambruk, logam mulia yang banyak dicari.

“Dua bank besar telah ambruk. Yang ketiga segera menyusul. Beli emas dan perak sungguhan sekarang. Jangan ETF. Ketika bank ketiga ambruk, emas dan perak akan melonjak,” tulis Robert Kiyosaski dalam postingannya di Twitter, Selasa (14/3/2023).

Robert Kiyosaki mengatakan kondisi saat ini mirip dengan yang terjadi pada 2008 lalu. Saat itu, ia pernah meramal tentang kejatuhan bank investasi Lehman Brothers yang membuat dunia heboh.

“Saya meramal kejatuhan Lehman beberapa hari sebelumnya di CNN. Jika ingin bukti kunjungi RICH DAD.com,” sambungnya.

Dilansir dari Investing.com, Selasa (14/3/2023), harga emas saat ini memang mengalami kenaikan pesat setelah pelaku pasar bertaruh pada insiden krisis perbankan yang sedang terjadi di AS dan akan mendorong Bank Sentral AS Federal Reserve untuk melunakkan kenaikan suku bunga.

Harga emas spot melonjak 0,6% menjadi US$ 1.878,92 atau sekitar Rp 28,7 juta per troy ons (kurs Rp 15.300). Artinya, per gramnya harga emas mencapai Rp 924 ribuan. Sebagai informasi satu troy ons sama nilainya dengan 31,1 gram.

Seiring dengan meningkatnya harga emas, mata uang Dolar AS mengalami penurunan yang tajam. Kemudian, inversi kurva imbal hasil berkurang setelah kebangkrutan Silicon Valley Bank. Pelaku pasar kini mulai mengatur strateginya kembali soal prospek mereka untuk suku bunga AS.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *