Parpol Vs Ormas

Parpol Vs Ormas
Parpol Vs Ormas
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Gus Hamid

Hajinews.id – Dalam sistem demokrasi, posisi dan pengaruh partai politik atau parpol begitu dominan. Ini logis, sebab partai adalah pilarnya, melalui mana aspirasi rakyat dirumuskan dan kepemimpinan nasional ditentukan. Lain halnya Ormas. Ia memang merupakan bagian organik dalam sistem itu, namun posisinya subsider belaka. Ini pun tidak salah, sebab dalam nalar teoritisnya, Ormas adalah kelompok kepentingan (interest group).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Demikian pula mengenai alokasi anggaran APBN untuk partai yang tidak demikian untuk Ormas itu juga logis saja karena peran partai memang begitu sentral. Bahkan ada pemakluman teoritis bahwa partai merupakan penentu arah perjalanan kehidupan sehari-sehari negara, menentukan dan mengontrol hampir seluruh lini kehidupan bernegara.

Masalahnya, nalar teoritis dan praktek politik seperti itu terasa sangat tidak fair. Partai politik mestinya memiliki tanggungjawab lebih, bahkan mutlak, terhadap bagaimana seharusnya negara yang dikelola membawa kemakmuran dan keadilan bagi rakyat. Celakanya, jika gagal, atau hingga menimbulkan kerusakan luas misalnya, tidak ada sanksi hukum apapun, kecuali sekedar, “Ya, jangan dipilih lagi.”

Itu cacat sistem demokrasi kita: tidak mengenal pertanggungjawaban hukum. Ada inkonsistensi terhadap prinsip hukum bahwa “setiap tindakan hukum mesti ada pertanggungjawaban hukum.” Ini dalil universal, yang karena itu setidaknya ada sanksi administratif, misalnya tidak boleh mengikuti satu kali Pemilu.

Sementara, karena dalam sistem itu posisi partai demikian hegemonik, seringkali Ormas terserap ke dalamnya, atau dimanfaatkan sedemikian rupa hingga melampaui posisi teoritisnya sebagai interest group. Kita bisa melihat bagaimana Ormas telah dijadikan tongkat untuk sandaran kekuasaan oleh partai berkuasa, agar tetap dapat berdiri tegak dan efektif. Ini berlangsung hampir sepanjang sejarah negeri ini. Tentu tidak salah. Dan Ormas memang menggiurkan bagi partai politik,  sebab ia memiliki sumber daya ideologi maupun emosional yang cukup untuk menghimpun massa. Dari sini pula para tokoh Ormas juga memiliki keuntungan taktis yang potensial dalam hal dukungan rakyat, yang bisa diubah menjadi keunggulan aktual jauh melampaui para pimpinan partai. Ini juga daya tawar sendiri bagi para tokoh Ormas.

Yang menjadi masalah adalah jika tongkat itu digunakan untuk memukul mereka atau Ormas lain yang dianggap “nakal”. Tindakan itu jelas tidak bertanggungjawab, bahkan membahayakan, sebab, sumber daya ideologi dan emosional yang ada pada ormas itu, di tangan para pemimpin yang cerdik memanipulasi massa, bisa dengan cepat berubah menjadi mata pisau yang tajam.

Sementara penting disadari, bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,  Ormas memiliki peran yang signifikan sebagai perekat sosial. Peran ini penting dijaga dan diapresiasi dengan langkah aktif, jangan justru dikoyak, atau dikapitalisasi untuk kepentingan politik jangka pendek. Ormas adalah penjaga kohesivitas sosial, yang merajut ribuan suku bangsa negeri ini secara day to day  hal yang tidak bisa dilakukan oleh partai ke dalam satu kesadaran batin sebagai sebuah bangsa.

Para pemimpin Ormas sudah semestinya menjaga kesadaran itu. Jangan menyediakan diri menjadi tongkat, sebab tongkat selamanya hanyalah alat.**

Semoga Bermanfaat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *