“Bukankah
Anies Baswedan belum terdaftar sebagai Capres. Kok, mengunjungi masjid saja tidak boleh. Harus nunggu masa kanpanye….*MuslimGakBolehKeMasjid?,” ujar dia seperti dikutip dari WE NewsWorthy.
Sebelumnya,
Anies Baswedan merasa bersyukur dan mengaku senang bisa kembali menginjakkan kaki di Kota
Surabaya sekaligus menyapa para simpatisannya dari beberapa daerah di Jawa Timur.
“Alhamdulillah saya bersyukur sekali hari ini bisa pulang ke
Surabaya, ini adalah kunjungan hari pertama,” kata
Anies kepada wartawan seusai menunaikan ibadah Shalat Jumat di Masjid Al Akbar
Surabaya, Jumat.
Anies mengaku keluarganya punya kedekatan dengan Kota Surabaya, sebab sang kakek Abdurrahman Baswedan pernah menjalani kehidupan di kawasan Ampel, sebelum akhirnya pindah ke Jogjakarta.
“Kakek kami dari sini (Surabaya) tumbuh besar di Ampel, kemudian melalui perjuangan yang beliau jalani dan berujung tinggal di Jogja,” ujarnya.
Anies mengaku, kedatangannya ke Surabaya tak hanya sekadar agenda politik, namun juga melakukan silaturahmi dan temu kangen dengan kolega lamanya hingga rekan-rekan aktivis.
Menurut dia, silaturahmi yang dibangun bertujuan untuk membangun jalan menuju kemajuan Indonesia di masa depan.
“Silaturahim dua arah, satu mendengar aspirasi, harapan dan membentuk masa depan Indonesia tentang apa saja yang sudah dijalani, dan apa saja yang kemarin dikerjakan untuk ke depannya,” ucap
Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dijadwalkan tinggal selama tiga hari di
Surabaya, termasuk menyempatkan diri mengunjungi Pulau Madura.
“Siang ini menunaikan salat Jumat di Al Akbar dan sekaligus silaturahim. Sekarang akan menjalankan rangkaian acara sampai Minggu pagi di
Surabaya dan Madura,” ujarnya.