Kultum 47: Berbagai Mukjizat Nabi Dawud ‘Alaihissalam 

Berbagai Mukjizat Nabi Dawud
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.idMukjizat bisa bermacam-macam. Secara kebahasaan, kata mukjizat berasal dari kata Mukjiz yang berarti ‘melemahkan atau mengalahkan’. Istilah mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa yang terjadi pada diri nabi atau Rasulullah. Dengan mukjizat itu seorang Nabi dan atau seorang Rasul memiliki kelebihan yang luar biasa sebagai bekal dalam berdakwah.

Sebagai Nabi dan Rasul, Dawud dikaruniai Allah Subhanahu wata’ala dengan berbagai mukjizat yang luar biasa. Satu dari berbagai mukjizat itu adalah Nabi Dawud bisa Menundukan Gunung, sebagaimana firman Allah Subahanhu wata’ala,

إِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهُ يُسَبِّحْنَ

بِالْعَشِيِّ وَالإشْرَاقِ

Artinya:

Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia [Dawud] di waktu petang dan pagi (QS. Shad, ayat 18).

Dari ayat tersebut bisa dipahami bahwa Allah Subhanahu watala-lah sebenarnya yang menundukkan gunung-gunung bagi Dawud. Jadi ketika mukjizat itu diperlukan agar berlaku, maka Allah memberlakukan sebagaimana dikehendaki. Dalam hal ini Allah berfirman  يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ Artinya: Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah ber­ulang-ulang bersama Dawud (QS. Saba, ayat 10).

Jadi, dalam hal ini gunung-gunung dan burung-burung ikut bertasbih bersama Dawud bila Dawud bertasbih. Sedangkan burung-burung itu sedang terbang di atasnya juga akan menjawab tasbih yang diucapkan Nabi Dawud dengan cara mereka masing-masing.

Di samping itu, Nabi Dawud juga dikaruniai mukjizat mampu melunakan besi. Mukjizat Nabi Dawud inilah yang paling populer karena mampu melunakan besi hanya dengan kedua tangannya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman, وَأَلَنَّا لَهُ الْحَدِيدَ dan kami telah melunakkan besi untuknya [Dawud] (QS. Saba, ayat 10).

Hasan Al-Basri, Qatadah, Al-A’masy, dan lain-lainnya mengatakan bahwa untuk melunakkan besi, Nabi Dawud tidak perlu memanaskannya di dalam tungku api. Diapun tidak perlu palu untuk membentuknya, tetapi Nabi Dawud dapat memintalnya dengan tangannya seperti halnya memintal kapas untuk menjadi benang.

Mukjizat lainnya adalah kemampuan membuat baju besi. Mukjizat memungkinkan Nabi Dawud menganyam baju besi menggunakan tangan. Allah Subhanahu wata’ala berfirman, أَنِ اعْمَلْ سَابِغَاتٍ  Buatlah baju besi yang besar-besar (QS. Saba, ayat 11). Jadi baju besi yang ddibuat oleh Nabi Dawud adalah baju besi yang besar-besar. Qatadah mengatakan bahwa Nabi Dawud adalah orang yang pertama membuat baju besi dengan dianyam. Adapun sebelum itu, baju besi hanya berupa lempengan-lempengan.

Ada juga mukjizat yang lain, yaitu memiliki kerajaan yang kuat. Nabi Dawud ‘Alaihissalam adalah seorang penduduk dunia yang paling kuat kekuasaannya. Kerjaan Nabi Dawud ‘Alaihissalam selalu dijaga oleh empat ribu orang personel prajurit setiap hari. Menurut sebagian ulama Salaf, Nabi Dawud setiap malamnya dijaga oleh tiga puluh tiga ribu pasukan yang sampai-sampai pada tahun berikutnya prajurit yang telah berjaga tidak kebagian giliran lagi.

Keterangan lain menyebutkan bahwa yang berjaga itu empat puluh ribu prajurit yang lengkap dengan senjatanya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman, وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ Dan Kami kuatkan kerajaannya (QS. Shad, ayat 20). Para ahli tafsir memaknai ayat ini dengan, “Yaitu dijadikan baginya kerajaan yang sempurna dari semua apa yang diperlukan oleh para raja”.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *