Hajinews.id — Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PW IPHI) Kalbar mengelar syukuran 33 tahun lahirnya organisasi IPHI yang berlangsung di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Sabtu (18/3/2023).
Harlah IPHI yang bertepatan pada 22 Maret 1990 tersebut diisi dengan syukuran, tausyiah, pemberian santunan 250 anak yatim piatu sekaligus launching website iphikalbar.or.id.
Wagub Kalbar yang juga Ketua PW IPHI Kalbar Drs. H. Ria Norsan, SH, MH mengungkapkan IPHI merupakan organisasi sosial.
“Kalau ada yang menganggap IPHI sebagai alat kendaraan politik itu adalah salah,” kata Norsan.
Menurutnya, jika ada pengurus yang sudah dilantik kemudian tidak mau berbuat untuk organisasi karena mengganggap IPHI sebagai kendaraan politik, pengurus seperti ini sebaiknya diganti. Sebab itu terjadi lantaran salah dalam penafsirannya. Dan meminta supaya jangan sampai, penafsiran yang salah itupun kemudian berpengaruh terhadap jalannya organisasi.
Namun, Norsan juga menegaskan tidak ada politik praktis dalam IPHI. Kalau pun ada, ini hanya bersifat pribadi.
“Misalnya kebetulan ada pengurus kader partai, silahkan saja. Kalau terpilih jadi anggota dewan, jadi bupati atau walikota, tidak ada masalah,” jelasnya.
Norsan kembali menekankan bahwa IPHI merupakan lembaga yang independen, bersifat sosial dan keagamaan. Sesuai motonya, menjaga kemambruran haji sepanjang hayat. Sampai Allah SWT memangil, tetap dalam kondisi mabrur.
“Melalui IPHI ini, kita bisa tahu, bisa berkumpul, saling silaturahmi. Saling membantu bagi yang membutuhkan,” jelasnya.
Oleh karena itu, Norsan berpesan anggota IPHI harus respon terhadap situasi dan kondisi sekitar. Harus tahu siapa yang perlu bantu.
Norsan juga menyambut positif kegiatan Majelis Taklim Perempuan (MTP) yang sangat aktif sampai ke pelosok daerah. Program pengajian, ceramah agama dan kegiatan sosial seperti itu perlu terus dilanjutkan, sebab salah satu upaya mewujudkan kemabruran haji sepanjang hayat.
“Tinggal bapak-bapaknya kapan mau mulai,” ajak Norsan. (iphikalbar.or.id)