Air Mata Sepak Bola Di Atas Gerobak Sepeda Es Cendol

Air Mata Sepak Bola Di Atas Gerobak Sepeda Es Cendol
Geisz Chalifah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Geisz Chalifah

Hajinews.id – Ketika Liga Indonesia masih bernama Liga Perserikatan dan masih amatir belum menjadi liga Profesional seperti saat ini. Kesebelasan yang mewakilinyapun seluruhnya masih mengatas namakan Pemda. Saya selalu menonton pertandingan terutama bila Persija yang bertanding. Berbekal uang seadanya kadang naik Bus dgn menumpang dan masuk stadion dengan meloncat pagar atau mengikuti bapak bapak yang ingin menonton agar bisa masuk dengan gratis.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di Usia sepuluh atau sebelas tahun sekitar kelas 5 SD. Saya menikmati Iswadi Idris, Anjas Asmara, Andi Lala, Sutan Harhara. Roni Paslah, Yudo Hadianto, Sofian Hadi dll. di PSMS ada Nobon, dan Parlin Siagian. Sementara Persebaya di bintangi oleh Abdul Kadir dan Yakub Sihasale. dan Persija dimasa itu ber ulang kali menjuarai liga perserikatan ataupun PON.

Setiap selesai pertandingan kadang keluar pintu Senayan yang bercorak sama saya salah pintu keluar, hingga akhirnya tersasar kemana mana. Namun anehnya rasa takut hampir tidak ada semua terasa aman aman saja, tidak seperti saat sekarang, pertandingan sepak bola menjadi mencekam. Bus Mayasari Bakti, Merantama, Pelita Mas jaya adalah bus bus yang melewati jalur senen- senayan bila Bus itu tidak lewat karena kemalaman maka pulangpun berjalan kaki sampai kerumah.

Dan ada pula seorang teman setia, yaitu seorang tukang es cendol berasal dari Medan, setiap hari mangkal didepan rumah ibu saya. Bapak itu pendukung fanatik PSMS Medan, dia berjualan es Cendol dengan sepeda yang disebelahnya di jadikan gerobak agar dua buah tong besar dari alumunium berisi Es Cendol bisa menempel di sepedanya.

Setiap hari dibabak penyisihan selalu ada dua pertandingan bila PSMS Medan dan Persija bertanding dihari yang sama maka pulangpun saya menumpang di grobak sepeda tukang Es Cendol itu. Kami tertawa tawa bersama sama dijalan karena ke dua team sama sama menang melawan team lainnya, Kadang bapak itu bernyanyi sambil berpantun irama melayu Deli yang isi pantunnya menghebatkan Nobon maupun Parlin Siagian dan pemain PSMS lainnya. Sesekali dia menghibur saya dengan menyebut nama pemain Persija dalam isi pantunnya.

Namun bila Persija menang melawan PSMS maka sepanjang jalan saya cuma berdiam saja khawatir diturunkan ditengah jalan.

Bertahun tahun setiap liga perserikatan di gelar saya menikmati suasana itu bersama sama Bapak setengah baya penjual Es Cendol yang namanya saya sudah lupa.

Sampai pada waktu pra Olimpiade yang di gelar di Senayan, PSSI melawan Korea Utara. Final pra Olimpiade berlangsung menegangkan, Lebih dari 120 ribu penonton memenuhi Gelora Senayan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *