Hikmah Siang: Amalan Keliru Menjelang Bulan Ramadhan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Tradisi tidak bisa dipisahkan dari masyarakat kita, seperti ketika menyambut Ramadhan. Selain mempersiapkan amalan-amalan yang diperintah ketika Ramadhan, tak jarang kita melakukan tradisi yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Seperti Ziarah kubur, Mandi Besar, serta amalan lainnya yang biasa dilakukan masyarakat menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berikut adalah amalan yang dinilai keliru jelang datangnya Bulan Suci Ramadan.

1. Mengkhususkan waktu menjelang Ramadan untuk ziarah kubur
Sebagian masyarakat meyakini bahwa menjelang Ramadan adalah waktu utama untuk ziarah kubur. Padahal yang tepat, ziarah kubur itu tidak dikhususkan pada bulan Syaban saja. Hal ini karena, kita diperintahkan melakukan ziarah kubur setiap saat agar hati kita semakin lembut karena mengingat kematian.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lakukanlah ziarah kubur karena hal itu lebih mengingatkan kalian pada akhirat (kematian).” (HR. Muslim no. 976).

2. Menyambut bulan Ramadan dengan mandi besar atau keramasan
Menyambut bulan Ramadan dengan mandi besar atau keramasan. Amalan seperti ini juga tidak ada tuntunannya sama sekali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Puasa tetap sah jika tidak lakukan amalan ini ke tempat pemandian atau pantai. Mandi besar itu ada jika memang ada sebab yang menuntut untuk mandi, seperti karena junub atau setelah suci dari haid.

Lebih parahnya lagi, mandi semacam ini juga dilakukan dengan bercampur baur antara laki-laki dan perempuan dalam satu tempat pemandian. Ini sungguh merupakan kesalahan yang besar karena tidak mengindahkan aturan Islam. Bagaimana mungkin Ramadan disambut dengan perbuatan yang bisa mendatangkan murka Allah?!.

3. Broadcast pesan bermaaf-maafan sebelum memasuki Ramadan
Biasanya menjelang Ramadan, banyak bermunculan di social network broadcast pesan bermaaf-maafan sebelum memasuki Ramadan, sebagian lagi menyebutkan hadis yang tidak jelas asal-usulnya.

Meski demikian, bagi orang yang memiliki kesalahan bertepatan dengan Syaban atau Ramadan, tidak ada larangan memanfaatkan waktu menjelang Ramadan untuk meminta maaf pada bulan ini, kepada orang yang pernah dizaliminya tersebut. Asalkan, ini tidak dijadikan kebiasaan, sehingga menjadi ritual rutin yang dilakukan setiap tahun dan dilakukan tanpa sebab.

Itulah amalan yang dinilai keliru dilakukan jelang datangnya Bulan Suci Ramadan. Namun, meskipun dinilai keliru masih banyak orang yang melakukan amalan-amalan tersebut.

Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk beramal sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aamiin.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *