Hasil rapat Bapanas dan Jokowi, Secepatnya Bulog ditugaskan impor 50.000 ton beras

Ilustrasi beras Bulog. (Foto: Antara Foto)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Sempat jadi wacana, akhirnya Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog untuk segera mengimpor beras sebanyak 500.000 ton. Penugasan tertuang dalam surat Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adhi kepada Direktur Utama Perum Bulog tertanggal 24 Maret 2023.

Dalam suratnya itu Bapanas menyatakan, penugasan impor beras kepada Bulog merupakan hasil rapat Bapanas dengan Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2023 dengan topik Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik IdulFitri 1444 H.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Rapat memutuskan agar Bulog mengimpor beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Dari target jumlah tersebut, Bulog ditugaskan mengimpor 500.000 ton secepatnya.

Tambahan pasokan beras tersebut, tulis Arief, dapat digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP), bantuan beras kepada sekitar 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan kebutuhan lainnya.

Sebagai catatan, pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) pangan untuk 21,35 juta masyarakat kurang mampu mulai Maret hingga Mei nanti. Bansos tersebut berupa beras 10 kg, telur ayam, dan daging ayam.

Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp7,8 triliun untuk beras, termasuk biaya pembagian. Sementara anggaran untuk pengadaan telur dan ayam sekitar Rp450 miliar. Alhasil total bansos Lebaran tahun ini sekitar Rp8,25 triliun. Adapun beras yang digunakan untuk bansos ini adalah beras stok Bulog.

Pekan lalu, CBP yang ada di Bulog sekitar 280.000 ton. Dalam suratnya kepada Bulog, Kepala Bapanas mengingatkan Bulog agar tetap menjaga kepentingan beras dalam negeri.

“Sejalan dengan hal tersebut, kami menugaskan Perum Bulog untuk tetap mengoptimalkan penyerapan hasil produksi dalam negeri terutama selama masa Panen Raya Maret-Mei 2023,” tulis Arief dalam suratnya, Jumat (24/3).

Sebelumnya, pada 16 Maret, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyinggung rencana untuk melakukan impor beras dari India untuk mencukupi kebutuhan CBP.

Zulkifli Hasan mengakui bahwa usulan itu muncul setelah kunjungan kerjanya di India beberapa waktu lalu.

Impor itu menurutnya dimaksudkan sebagai langkah mitigasi bila stok beras yang ada saat ini tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Maksud saya beli dulu. Nanti masuknya setelah panen raya tidak apa-apa. Jadi Bulog punya stok tetapi di India,” katanya.

“Jadi harus siap-siap. Siap-siap itu artinya kita harus punya cadangan di luar negeri kalau sewaktu-waktu diperlukan, nanti ada. Jangan sampai kita mau beli tidak ada barangnya,” jelasnya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *