Virus Negara Pancasila

Virus Negara Pancasila
Prof Haedar Nashir
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Banyak perilaku anak bangsa yang sejatinya mengandung virus menggerogoti eksistensi negara Pancasila.

Oleh: Prof Haedar Nashir

Hajinews.id – Indonesia heboh atas pamer kekayaan para keluarga pejabat pemerintahan di tengah banyak rakyat hidup kesusahan. Publik hanya mengelus dada, dari mana uang para petinggi negeri itu berasal dan mengapa mesti gelimang kemewahan!

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Indonesia lebih heboh dengan barita uang Rp 300 triliun di salah satu kementerian yang diduga oleh seorang pejabat senior sebagai terindikasi tindak pencucian uang (TPU). Seperti biasa, setelah pertemuan antarpihak, kabar uang sebesar itu berubah statusnya jadi uang siluman karena konon bukan uang korupsi dan juga bukan TPU. Uang yang bukan-bukan.

Berita korupsi yang angkanya tetap tinggi di negeri ini boleh jadi tidak akan heboh lagi, karena tidak begitu jelas arah dan tegas pemberantasannya. Kadang ironi, kasus yang sumir dicari-cari untuk jadi perkara korupsi. Sedangkan kasus-kasus yang potensial korupsi atau TPU berskala besar berakhir dengan cerita abu-abu.

Kabar uang sebesar itu berubah statusnya jadi uang siluman karena konon bukan uang korupsi dan juga bukan TPU. Uang yang bukan-bukan.

Menko Polhukam Prof Mahfud MD bahkan menyebut “gilanya korupsi di negara kita ini” (21/3/2023).

Demikian pula soal kesenjangan ekonomi di tengah penguasaan lahan dan kekayaan Indonesia yang terkuras besar-besaran di seluruh pelosok negeri oleh para pihak yang menguasai jantung oligarki ekonomi, yang merambah ke oligarki politik. Area ini akan tetap menjadi kisah buram Indonesia, meski menyangkut hajat hidup terbesar bangsa dan negara. Selain masalah besar mafia yang menjalar ke mana-mana.

Adakah para nasionalis Indonesia berteriak lantang soal-soal rawan yang menyangkut nasib Indonesia ke depan itu? Selantang bersuara tentang bahaya radikalisme dan terorisme yang terus direproduksi dengan nada tinggi.

Sekencang suara anti khilafah dengan berbagai narasi dan deklarasi yang mengguncang seluruh jagat negeri, padahal ormas khilafah secara sah dan meyakinkan sudah dibubarkan di Republik ini.

Adakah para nasionalis Indonesia berteriak lantang soal-soal rawan yang menyangkut nasib Indonesia ke depan itu? Selantang bersuara tentang bahaya radikalisme dan terorisme yang terus direproduksi dengan nada tinggi.

Introspeksi Diri

Indonesia saat ini terus bergerak maju. Alhamdulillah sejumlah kemajuan telah dicapai oleh Indonesia dari satu fase pemerintahan ke fase berikutnya secara berkesinambungan.

Kemajuan di bidang fisik paling kentara saat ini. Pasca pandemi, beban negeri terasa makin berat, tetapi Indonesia masih mampu bertahan dan melakukan recovery.

Namun dari sisi lain, Indonesia saat ini sebenarnya tidak baik-baik saja. Potret korupsi yang masih memprihatinkan di tengah usaha pemberantasan yang tidak tangguh dan tidak terarah, beban Indonesia ke depan makin berat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *