Tafsir Al-Quran Surat Al-Fath ayat 1-7: Mensikapi Kemenangan dari Allah

Mensikapi Kemenangan dari Allah
Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, Anggota Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ta’lim Bakda Subuh

Ahad, 2 April 2023

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Oleh: Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, Anggota Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Disarikan oleh Prof. Dr. Bustanul Arifin

Hajinews.id – Alhamdulillahi rabbil a’lamin. Kita dapat berjumpa lagi dalam rangka meneruskan kajian tafsir Al-Quran Ahad pagi ini tanggal 11 Ramadhan 1444 H bertepatan dengan tanggal 2 April 2023, untuk mendalami ayat-ayat Allah. Insya Allah kita mulai membahas surat baru, yaitu Surat Al-Fath ayat 1-7. Mari kita membaca Ummul Kitab Surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fath ayat 1-7 secara bersama, yang artinya, “Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata. 2. Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus, dan agar Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha bijaksana; Agar Dia masukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu menurut Allah suatu keuntungan yang besar, dan Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan (juga) orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (azab) yang buruk dan Allah murka kepada mereka dan mengutuk mereka serta menyediakan neraka Jahanam bagi mereka. Dan (neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali. Dan milik Allah bala tentara langit dan bumi. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana”

Surat Al-Fath ini sangat luar biasa kandungannnya, yang menjelaskan proses-proses perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabat, dalam menghadapi orang-orang kafir dan orang-orang muslim sendiri. Asbabun Nuzul surat ini sangat panjang, bagaimana proses-proses politik dan strategi dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah, utamnya kepada kaum muslimim dan orang-orang beriman, dalam menghadapi tipu daya orang-orang kafir. Surat ini juga merupakan panduan dalam politik islam, politik yang menegakkan kjejujuran, bukan politik yang menghalalkan segara cara. Islam tidak dapat dipisahkan dengan politik, dengan kebijakan, dengan hukum penegakan keadilan. Politik dapat dan harus dibicarakan di dalam masjid. Politik tentang keadilan, penegakan hukum, kedulian kepada kaum duafah, dll. Di masjid memang tidak dapat membicarakan politik kotor, adu domba sesama muslim dll. Pernyataan bodoh jika ada yang mencoba memisahkan islam dengan politik. Orang islam harus mengerti politik, agar tidak dibodoh-bodohi. Kita berkawajiban untuk memperbaiki keadaan, mengurangi kebodohan, dan mengarah kepada kesejahteraan. Tahun ke-6 Hijriah, ummat islam sangat rindu untuk beribadah dekat ka’bah, ingin thawaf dan sa’i. Pada saat itu, ummat islam sudah berpakaian ihram, lalu dilarang masuk Makkah oleh orang kafir Quraisy, suatu perlakukan ketidakadilan yang sempat memicu kemarahan kaum muslimim. Hingga akhirnya, muncul Perjanjian Hudaibiyah antara Kaum Muslimin dan Kaum Kafir Quraisy, yang sangat terkenal itu, karena dibuat di Daerah Hudaibiyah.

Perjanjian Hudaibiyah suatu waktu akan kita bahas khusus. Semuanya ada 5 butir perjanjian. Pertama, ada gencatan senjata selama 10 tahun, tidak ada peperangan antara orang islam dengan orang kafir Quraisy. Siapa yang datang dari Makkah ke Madinah tanpa izin keluarganya atau Kepala Sukunya (atau melarikan diri), harus dikembalikan ke Makkah. Sebaliknya, siapa yang datang dari Madinah ke Makkah, maka boleh dibiarkan. Sepintas, butir pertama Perjanjian Hudaibiyah ini seakan menguntungkan orang Kafir Quraisy. Para sahabat sampai bertanya atau memastikan hal ini kepada Rasulullah SAW, apakah ini merupakan Wahyu Allah? Ternyata, orang-orang Kafir Quraisy yang pergi ke Madinah tidak langsung kembali ke Makkah, tetapi mereka tinggal di luar kota Madinah, menetap dan membentuk kekuatan tersendiri, sebagai penyangga kaum muslimin. Orang-orang ini ternyata kelak akan berpihak kepada Rasulullah SAW dan kaum muslimin. Setelah kekuatan kaum muslimim semakin solid, dan keinginan para sahabat untuk mengunjungi Makkah atau Baitullah semakin kuat, maka pada tahun ke-9, ketika Rasulullah SAW datang ke Makkah dari empat arah atau empat penjuru. Peristiwa ini dicatat sebagai pembukaan kembali Kota Makkah atau Fathu Makkah.

Orang-orang kafir Quraisy, dipimpin Kepala Suku Abu Sufyan, sebenarnya telah pasrah dan berdiam di sekitar ka’bah. Mau diapakan pun, mereka sebenarnya akan patuh saja. Akan tetapi, dengan kebesaran hati Rasulullah SAW dan keagungan ajaran islam, kaum muslimim sama sekali tidak menaruh dendam kepada orang kafir Quraisy, walau mereka sebelumnya sangat kejam perlakuannya kepada orang islam. Ternyata, mereka berbondong-bondong masuk islam dan bersyahadat. Jika telah datang kemenangan seperti ini, Rasulullah SAW dan orang-orang islam diperintah untuk beristighfar dan bertasbih kepada Allah SWT, sebagaimana tercantum dalam Surat An-Nashr. Itulah kisah Fathu Makkah yang sangat mengagumkan, yang juga dicatat dalam sejarah, termasuk oleh penulis non-muslim, menjadi satu-satunya pembukaan kota yang tidak ada pertumpahan darah sama sekali. Jangankan darah manusia, darah binatang pun tidak ada. Lengkapnya, peristiwa itu diabadikan dalam Surat An-Nashr yang cukup pendek, yang artinya “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *