Anies dan Dilema PKS

Anies dan Dilema PKS
Anies dan Dilema PKS
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Terbayangkan jika Anies dan Nasdem saja bisa dibegitukan. Apalagi jika Anies dan PKS, tentu dalam hitungan menit saja Anies akan langsung TKO. Jadi PKS menghitung kehidupan Anies sebenarnya. Karena Anies akan langsung tewas jika PKS menjadi partai pertama pengusung.

PKS memikirkan Anies karena jika Anies sudah tewas maka tidak bisa hidup lagi. PKS sendiri walau babak belur dihantam dari semua arah akan tetap bisa hidup bahkan semakin berkembang karena sudah punya captive market dan ditambah market baru efek dari sikap konsisten oposisi selama ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di sinilah letak kenegarawanan elit PKS. Mereka memikirkan estafet kepemimpinan bangsa ke depan bukan hanya memikirkan diri sendiri. Mereka menghitung apa yang akan terjadi dengan bangsa ini jika pilihan hanya dua yakni GP dan PS sedangkan Anies sudah tewas duluan. Oleh karena itu mereka menahan diri tidak mendeklarasikan Anies namun menunggu Nasdem dan PD duluan.

Kita lihat apa yang diantisipasi PKS memang terjadi. Anies diserang dengan politik identitas. Tapi karena dua penopang pertamanya adalah Nasdem dan PD maka serangan itu terlihat konyol. Akhirnya tidak efektif dan terbukti Anies tetap hidup dan malahan lebih berkibar. Akan sangat lain ceritanya jika PKS yang pertama mendeklarasikan Anies.

Tapi PKS masih belum bisa menarik nafas lega. Justru permainan baru saja dimulai. Deklarasi Anies oleh Nasdem, PD dan PKS menimbulkan gelombang tsunami dukungan untuk Anies. Indikasinya terlihat dari sambutan yang mengharu biru dan membahana pada setiap kunjungan Anies ke mana saja. Lautan massa yang hadir pada setiap kunjungan senantiasa membuat ketar ketir pihak sana.

Partai-partai pragmatis mulai berhitung. Mereka jelas akan berpihak pada yang menang sementara yang akan menang itu sudah mulai terlihat jelas. Karena itu adalah tidak mengagetkan jika nanti Golkar, PKB, PAN dan PPP akan merapat ke Anies. Jadilah Anies akan disokong 7 partai.

Di sinilah dilema PKS muncul. Dengan sokongan 7 partai maka hampir pasti Anies akan menang pilpres. Masalahnya adalah posisi PKS sendiri yang jadi rawan di koalisi perubahan itu. Dia tidak lagi menjadi penentu. Beda dengan saat koalisi perubahan masih hanya 3 partai. PKS adalah penentu karena tanpa PKS tidak terpenuhi PT 20%.

Saat koalisi menjadi gemuk dan PKS bukan lagi penentu PT maka sangat mudah bagi para gerombolan partai itu menendang PKS. Jadi PKS harus hati-hati dan antisipasi dari sekarang saat anggota koalisi masih 3 partai.

Perlu dibuat piagam tersendiri yang melindungi 3 partai pendiri koalisi perubahan ini. Jangan sampai terjadi ironi, partai pendiri malah ditendang saat partai-partai baru masuk. Harus ada hak privilage partai pendiri koalisi yang berbeda dengan partai penyokong yang datang belakangan. Kalau tidak PKS akan mengalami nasib yang sama dua kali, dikhianati.

Cikarang, 02.04.23

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *