TERUNGKAP!! Majalah TEMPO: ‘DI BALIK PDIP TOLAK ISRAEL’

DI BALIK PDIP TOLAK ISRAEL
DI BALIK PDIP TOLAK ISRAEL
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Setelah mendapat berbagai masukan, Ganjar akhirnya menyuarakan penolakan terhadap Israel. “Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah bersama, tanpa kehadiran Israel,” ujar Ganjar.

Kehati-hatian Ganjar, menurut koleganya, karena ia mempertimbangkan kemungkinan tingkat elektabilitasnya sebagai calon presiden menurun.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Adapun Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim penolakanpartainya atas kehadiran Israel bukan manuver politik, melainkan untuk memperkuat kesadaran sejarah soal sikap Indonesia terhadap Israel. “Untuk diingat, Stadion Gelora Bung Karno lahir sebagai penolakan terhadap Israel,” kata Hasto pada Kamis, 30 Maret lalu.

Gelora Bung Karno dibangun untuk menyelenggarakan Games of the New Emerging Forces (Ganefo) pada 1962. Saat itu, Indonesia mendapat sanksi dari Komite Olimpiade Internasional karena menolak mengundang Israel dalam Asian Games 1962 yang digelar di Jakarta.

Menurut Hasto, penolakan partainya disampaikan kepada pemerintah sejak Agustus 2022, sebulan setelah Israel lolos kualifikasi dan dipastikan bermain di putaran final Piala Dunia U-20. PDIP juga memperhatikan hasil survei yang menyebutkan sentimen terhadap Israel di dalam negeri cukup tinggi.

Seorang politikus PDIP mengatakan partainya melihat sigi Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Mei 2021 tentang sikap publik terhadap konflik Israel-Palestina. Sekitar 71 persen responden menilai Israel sebagai pihak yang bersalah. Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan fokus riset lembaganya bukan tentang keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20. “Konteksnya jelas berbeda,” tutur Deni.

Tiga narasumber yang mengetahui penolakan PDIP menyebutkan bahwa Megawati Soekarnoputri telah menyampaikan sikapnya saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, 18 Maret lalu.

Menghadapi penolakan itu, Jokowi disebut menjawab bahwa ia akan membereskan persoalan kehadiran Israel di Indonesia.

Jokowi Ngotot Jalan Terus

MESKI muncul berbagai penolakan, termasuk dari partai utama pendukungnya, Presiden Joko Widodo tak mau menyerah begitu saja. Ia menginginkan Indonesia tetap bisa menggelar Piala Dunia U-20. Pelaksana tugas Menteri Pemuda dan Olahraga, Muhadjir Effendy, bercerita, ia dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. telah menyampaikan kepada Presiden soal penolakan terhadap Israel yang mulai meningkat.

Informasi tersebut disampaikan Muhadjir dan Mahfud saat bertemu dengan Jokowi di VIP Room Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, setelah Presiden kembali dari Papua, Selasa, 21 Maret lalu. Menurut Muhadjir, Menteri Mahfud menyampaikan potensi gangguan keamanan akibat kehadiran Israel. “Presiden bilang jalan terus,” kata Muhadjir.
Istana juga menyiapkan sejumlah skenario soal pelaksanaan Piala Dunia U-20. Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah kajian yang dibikin Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Kepala Lemhannas Andi Widjajanto membenarkan jika disebut memberikan masukan kepada Presiden.

Andi bercerita, masukan itu disusun berdasarkan hasil diskusi kelompok terfokus atau focus group discussion (FGD) yang melibatkan berbagai pihak, dari pengurus PSSI, Kementerian Luar Negeri, hingga lembaga intelijen. “FGD menghasilkan beberapa opsi kebijakan, dari pelaksanaan U-20 dengan modifikasi yang menyangkut Israel hingga pembatalan,” ujar Andi.

Mantan Sekretaris Kabinet yang juga orang dekat Jokowi itu mengatakan bahwa kajian Lemhannas dilakukan sejak Agustus 2022 atau sekitar dua bulan setelah Israel lolos babak kualifikasi. Terakhir kali, kata Andi, FGD digelar pada 21 Maret lalu. Diskusi yang digelar Lemhannas juga membahas faktor politik, aksi unjuk rasa, dan potensi terjadinya teror.

Dua narasumber yang mengetahui penyusunan skenario itu menyebutkan, ada kekhawatiran kehadiran timnas Israel bakal mengulangi peristiwa berdarah pada Olimpiade Muenchen, Jerman, tahun 1972. Dalam peristiwa yang dikenal sebagai pembantaian Muenchen itu, kelompok teror asal Palestina, Black September Organization, melakukan penculikan dan menewaskan sebelas anggota kontingen Israel.

Dimintai tanggapan soal kemungkinan terjadinya aksi teror, Andi Widjajanto enggan menjelaskan substansi FGD tersebut. “Itu sifatnya tertutup, hanya untuk Presiden,” ucap Andi.

Toh, Jokowi tetap menginginkan posisi Indonesia sebagai tuan rumah tak berubah. Istana pun mendekati kelompok Islam yang menolak atau mendukung. Menteri Muhadjir Effendy, misalnya, mendatangi kantor MUI pada Kamis, 16 Maret lalu, hari yang sama ia ditunjuk sebagai pelaksana tugas Menteri Pemuda dan Olahraga. “Pemerintah tak mempersoalkan sikap mereka yang menolak,” ujar Muhadjir.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *