TERUNGKAP!! Majalah TEMPO: ‘DI BALIK PDIP TOLAK ISRAEL’

DI BALIK PDIP TOLAK ISRAEL
DI BALIK PDIP TOLAK ISRAEL
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Pada Jumat, 24 Maret lalu, Presiden menemui Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, di Istana Merdeka Jakarta. Sembilan hari sebelumnya, Al-Shun menyebutkan keikutsertaan Israel tak terkait dengan dukungan Indonesia terhadap Palestina. Namun ia menampik ada pembahasan soal Piala Dunia U-20 saat bertemu dengan Jokowi. Al-Shun mengaku membahas perkembangan yang terjadi di Palestina.

Bersamaan dengan kedatangan Zuhair Al-Shun, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf datang ke Istana Merdeka didampingi adiknya yang juga Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Seusai pertemuan itu, Yahya yang memiliki kedekatan dengan Palestina dan Israel menegaskan bahwa kedatangan timnas Israel ke Indonesia bukanlah masalah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tiga hari selepas pertemuan itu, Presiden Jokowi menemui Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah pada Senin, 27 Maret lalu. Seusai pertemuan itu, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Zulfikar Ahmad Tawala menyatakan menyerahkan keputusan soal kedatangan timnas Israel kepada pemerintah.

Sehari sebelum bertandang ke Istana, Zulfikar bertemu dengan Muhadjir Effendy dalam acara pengajian Ramadan Muhammadiyah di Yogyakarta. Di sana Muhadjir menyebutkan bahwa upaya menjadi tuan rumah adalah proses panjang. Sejumlah opsi pun telah dikirimkan pemerintah ke FIFA.

Lobi PSSI

Pemerintah pun meminta PSSI melobi FIFA dan menjelaskan sikap Indonesia terhadap Israel. Dalam lobi itu, PSSI meminta pertandingan Israel digelar tanpa atribut kebangsaan negara tersebut. Muhadjir menyatakan sikap itu sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019.

Pasal 151 ayat C aturan itu menyebutkan bahwa penggunaan bendera, lambang, atau atribut lain serta pengumandangan lagu kebangsaan Israel tidak diizinkan di Indonesia karena tak ada hubungan diplomatik di antara kedua negara. “Kami berpegang pada aturan itu. Hanya, saya menambahkan poin tak ada penonton dalam pertandingan Israel,” kata Muhadjir.

Alih-alih menerima syarat tersebut, FIFA malah membatalkan acara undian grup 24 negara peserta yang sedianya diadakan di Bali pada Jumat, 31 Maret lalu.

Upaya terakhir pemerintah mengamankan posisi sebagai tuan rumah terlihat padaSelasa, 28 Maret lalu. Presiden menyatakan sepakat dengan sikap Duta Besar Palestina Zuhair Al-Shun bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati. Jokowi juga menjamin dukungan terhadap Palestina tak terputus dengan kehadiran Israel di Piala Dunia U-20. “Jangan mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik,” ucap Jokowi.

Presiden juga mengutus Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu dengan pejabat FIFA. Namun lobi Erick terhadap Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar, gagal total.

Sehari setelah pidato Jokowi, FIFA mengumumkan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Pada Jumat, 31 Maret lalu, FIFA resmi menunjuk Argentina menggantikan Indonesia.

“Saya sudah berjuang maksimal,” ujar Erick.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *