9 Tanda Kelebihan Karbohidrat yang Harus Diwaspadai

Tanda Kelebihan Karbohidrat
Tanda Kelebihan Karbohidrat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Tanda negatif muncul ketika terlalu banyak karbohidrat dalam tubuh.

Karbohidrat merupakan makronutrien yang penting untuk kesehatan tubuh. Karbohidrat terutama digunakan sebagai sumber energi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mengutip Kementerian Kesehatan RI, tubuh mencerna makanan kaya karbohidrat dan mengubahnya menjadi glukosa.

Dengan bantuan hormon insulin, glukosa diserap ke dalam sel-sel tubuh. Dari proses tersebut, tubuh menerima energi untuk melakukan berbagai fungsi seperti bernapas, bergerak, berjalan, dan berpikir.

Namun, ada batasan asupan karbohidrat.

Kementerian Kesehatan RI menyarankan rata-rata angka kecukupan energi bagi masyarakat Indonesia sebesar 2.100 kilo kalori/orang/hari pada tingkat konsumsi.

Sementara, kebutuhan karbohidrat hariannya sekitar 5-10 persen dari total kalori, yang bisa diperoleh dari 3-8 porsi makanan sumber karbohidrat. Sumber karbohidrat, meliputi beras, singkong, jagung, umbi-umbian, dan tepung.

Secara presisi, dikutip dari Eat This, kebutuhan karbohidrat setiap orang akan berbeda berdasarkan usia, tingkat aktivitas, dan metabolisme masing-masing.

Apa saja tanda-tanda tubuh kelebihan karbohidrat?

Disari dari Eat This dan The Healthy, berikut tanda-tanda tubuh kelebihan karbohidrat yang perlu Anda waspadai:

  • Lesu setelah makan: ketika tubuh Anda mencerna karbohidrat sederhana, glukosa dilepaskan ke aliran darah dalam dosis cepat dan besar. Ini memberi Anda ledakan energi, tapi hanya sementara.
  • Ketagihan makan makanan manis: ketika Anda makan gula, otak Anda melepaskan dopamin, hormon yang membuat ketagihan. Jadi semakin banyak gula yang Anda makan, semakin Anda ingin lagi. Tinjauan Frontiers in Psychology 2018 menyamakan kecanduan gula dengan kecanduan narkoba.
  • Sering lapar lagi: tubuh kelebihan karboohirat sederhana sering menunjukkan tanda ini. Ini terjadi karena fluktuasi gula darah yang cepat. Saat gula darah turun, seketika Anda merasa lapar lagi.
  • Sulit menurunkan berat badan: karbohidrat dalam tubuh dipecah menjadi gula. Gula disimpan sebagai lemak dalam sel-sel tubuh oleh insulin. Insulin juga menghambat pemecahan lemak, membuatnya lebih sulit menurunkan berat badan.
  • Kulit berjerawat: diet glisemik tinggi (yaitu tinggi karbohidrat olahan) berpotensi menjadi sumber munculnya jerawat terus-menerus.
  • Kembung dan sembelit: terlalu banyak makan karbohidrat sederhana yang rendah serat, menyebabkan tubuh cenderung menahan air.
  • Kolesterol tinggi: biasanya karena semakin banyak makanan glikemik tinggi, semakin tinggi kadar kolesterol LDL.
  • Kerusakan gigi: karbohidrat (terutama karbohidrat sederhana) memberi makan bakteri penyebab gigi berlubang yang hidup di mulut Anda.
  • Mudah tersinggung atau badmood: fluktuasi gula darah yang luas dapat membuat Anda merasa mudah tersinggung dan murung.

Jika kebiasaan tubuh kelebihan karbohidrat dibiarkan, seiring waktu itu bisa menjadi penyakit, seperti penyakit jantung, obesitas, dan resistensi insulin secara kolektif.

Sehingga Anda perlu waspada dengan tanda-tanda tubuh kelebihan karbohidrat di atas. Jika Anda merasakan hal tersebut, cobalah untuk mengubah kebiasaan makan Anda dan terapkan makan makanan bergizi seimbang.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *