Soal Tarawih Cepat, Rais Aam: Salat Tarawih itu Minimal 30 Menit!

Salat Tarawih itu Minimal 30 Menit!
KH Miftachul Akhyar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Usai membahas salat tarawih cepat yang berlangsung hingga 7 menit, Pengurus Besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rais ‘Aam Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengatakan bahwa durasi minimal salat tarawih adalah 30 menit.

“Pokoknya, umumnya Salat tarawih itu minimal setengah jam. Beda lagi kalau yang khusus itu bisa sampai 2 jam lebih,” kata Kiai Miftach dalam kajian online di kanal Multimedia KH Miftachul Akhyar dikutip NU Online, Kamis (6/4/2023).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ia menegaskan bahwa baik Salat sunnah apalagi fardhu keduanya harus dilakukan secara tertib dan tuma’ninah. Secara sederhana dapat dipahami bahwa tuma’ninah dimaknai dengan khusyu dan melakukan gerakan Salat dengan tertib.

“Tuma’ninah itu wajib walaupun dalam Salat sunnah, jangan dibedakan dengan Salat fardhu,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya itu.

Terkait Salat tarawih di bulan Ramadhan, ia mengakui bahwa terdapat beberapa versi durasi pelaksanaannya, sebagian ada yang terlalu cepat, ada juga yang lebih lama.

Kiai Miftach tidak mempermasalahkan soal durasi atau waktunya yang berbeda-beda, hanya saja akan lebih baik lagi jika pelaksanaan Salat tarawih dilakukan dengan tenang tanpa terburu-buru.

“Salat fardhu bisa tuma’ninah giliran Salat sunnah jungkalit-jungkalit seperti ayam. Itu nggak boleh,” tegasnya.

Ia membantah klaim bahwa meskipun Salat tarawih cepat tapi tetap memperhatikan makhraj bacaan dan lainnya. “Kita amati, katanya, bacaannya lengkap, itu nggak ada, nggak ada yang lengkap,” jelas dia.

Menurutnya, meskipun tarawih dengan durasi cepat dilakukan oleh orang yang kompeten dalam bidang agama, hal itu tetap tidak dianjurkan.

“Meskipun yang jadi imam punya kekramatan bisa ngelempit bacaan yang mestinya 5 menit jadi hanya sepersekian detik, sulit bisa diterima. Jadi, alasan apa pun nggak bisa diterima,” tandas Kiai Miftach.

Sumber: nu

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *