Partai Ummat Sentil PAN Soal Isu Politik Identitas: Tak Zaman

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — PAN bicara politik identitas soal Partai Ummat yang buka peluang dukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto jika Anies Baswedan gagal nyapres. Menanggapi hal itu, Juru Bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya atau Tofa menyebut saat ini sudah tidak zaman menakuti isu politik identitas.

“Kayaknya ini sudah terlalu jauh dari substansi. Udah nggak zaman lagi menakuti orang dengan isu politik identitas. Politik identitas sudah clear, dan tidak ada masalah,” kata Tofa saat dikonfirmasi, Ahad (16/4/2023).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tofa lantas menyebut banyak yang salah kaprah memandang politik identitas. Menurut Tofa, politik identitas selalu dikaitkan dengan isu radikalisme, terorisme bahkan intoleransi.

“Itu semua omong kosong, mau identitas wong cilik, identitas nasionalis, identitas religius, identitas agama. Bahkan mau ganti identitas pun boleh. Ada partai religius, nggak pede, lalu ganti identitas menjadi partai nasionalis. Padahal dulunya mereka hidup di partai religius, boleh. Tak ada yang melarang,” tutur Tofa.

Tofa menyebut tak elok sesama partai politik saling menasihati. Menurutnya hal itu justru menggambarkan ada kesombongan dari suatu partai.

“Tak elok rasanya, menasehati sesama Partai politik. Apalagi partai yang dinasehati mungkin lebih terhormat ketimbang yang menasehati. Kesannya, ada partai yang merasa lebih hebat sehingga partai lain dianggap lebih rendah kemampuan intelektualnya,” ujar Tofa.

Tofa mengatakan partai besar semestinya memahami etika. Dia menuding pernyataan PAN merespons Amien Rais tak memiliki subtansi.

“Usul saya, sebaiknya setiap partai, melindungi identitasnya sendiri. Menggunakan identitasnya sendiri untuk mencapai tujuan, meski faktanya pada nggak mau begitu,” kata Tofa.

“Respons pihak lain atas pernyataan Pak Amien ternyata cenderung tidak memiliki substansi. Saya rasa mereka enggak paham atau mungkin panik, bisa juga,” imbuhnya.

Sebelumnya, rencana Partai Ummat mengusung Prabowo jika Anies gagal nyapres itu diungkap Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi lantas merespons apakah Gerindra mau menerima dukungan partai yang memperjuangkan politik identitas.

“Semua terserah Pak Prabowo dan Gerindra, apakah mau menerima dukungan partai politik yang memperjuangkan politik identitas atau menolak,” kata Viva dikonfirmasi, Ahad (16/4/2023).

Viva menyebut rencana PAN itu akan menjadikan Prabowo hanya sebagai alternatif. Meski begitu, hal itu bergantung pada kebijakan masing-masing partai. Dia menegaskan partainya selalu mengedepankan keselarasan ideologi.

“Dan Pak Prabowo jadi orang kedua, ban serep, jika tidak jadi ijab kabul dengan orang pertama, he-he-he,” ujarnya.

“PAN tidak akan mencampuri urusan rumah tangga partai lain ya. PAN akan menjaga fatsun politik. Koalisi partai bukan sekedar angka-angka elektoral saja, namun yang lebih substantif lagi, yaitu keselarasan dalam ideologi partai,” sambungnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *