Rizal Ramli Suarakan Amanat Bung Hatta Soal Peran Intelektual untuk Perubahan

Rizal Ramli Suarakan Amanat Bung Hatta
Rizal Ramli
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Arief Gunawan, Pemerhati Sejarah.

Hajinews.id – ADA pernyataan menarik yang disampaikan oleh tokoh nasional Dr Rizal Ramli dalam diskusi “Masa Depan Reformasi Birokrasi dan Pemerintahan” yang diselenggarakan Universitas Paramadina dan LP3ES, 12 April yang lalu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tampilnya Rizal Ramli di forum LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) yang juga penerbit majalah ilmiah popular, Prisma, dimana pada sekitar tahun 1980-an Rizal Ramli pernah menjadi pemimpin redaksi di majalah itu, mengusik kembali kesadaran publik tentang pentingnya peran para intelektual untuk membawa perubahan bagi kemajuan bangsa.

Dalam paparan diskusi yang disiarkan melalui channel YouTube itu Rizal Ramli menyatakan, saat ini peran kalangan intelektual seharusnya lebih menonjol. Karena perubahan yang di-drive oleh para intelektual akan sangat berbeda kualitasnya ketimbang perubahan yang di-create oleh para politisi.

“Para pejuang kemerdekaan kita dulu umumnya adalah para intelektual. Karena itu hasil perjuangan mereka bukan hanya sekadar memerdekakan bangsa, tapi juga menghasilkan prinsip-prinsip dasar kemerdekaan,” tandas Rizal Ramli.

Rizal Ramli menekankan, intelektual Indonesia saat ini tidak bisa lagi diharapkan tumbuh dari kalangan dosen-dosen universitas negeri.

Ia mencontohkan, Forum Rektor misalnya, kini telah berubah menjadi “Forum PNS” yang takut bersuara kritis dan enggan mengoreksi keadaan bernegara.

“Yang ada malah forum-forum rektor yang berasal dari universitas swasta yang mengalami sendiri 20 sampai 30 persen mahasiswanya tidak mampu bayar uang kuliah, sejak dua setengah tahun terakhir ini,” ungkap Rizal Ramli.

Kalangan rektor dari universitas swasta inilah, lanjutnya, yang semakin lama semakin menginginkan adanya perubahan yang lebih baik di negeri ini.

Dalam terminologi sejarawan Arnold Joseph Toynbee kaum intelektual adalah termasuk kelompok minoritas kreatif.

Minoritas kreatif ialah sekelompok orang yang memiliki self determining atau kemampuan diri untuk menentukan apa yang hendak dilakukan dalam mencapai perubahan.

Minoritas kreatif dari segi jumlah memang sedikit, tetapi berperan besar menjadi pemandu yang berjuang dan menunjuki jalan ke arah perubahan yang lebih baik.

Perlawanan rakyat terhadap kolonialisme esensinya juga digerakkan oleh kelompok minoritas kreatif.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *