Rizal Ramli Suarakan Amanat Bung Hatta Soal Peran Intelektual untuk Perubahan

Rizal Ramli Suarakan Amanat Bung Hatta
Rizal Ramli
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Cipto Mangunkusumo, Haji Samanhudi, Tirto Adi Suryo, Cokroaminoto, Sutomo, Ernest Deuwes Dekker, Ki Hadjar Dewantara, Hatta, Sukarno, adalah contoh-contoh figur intelektual minoritas kreatif yang membawa perubahan.

Mereka ini, kata Rizal Ramli, adalah intelektual yang memperjuangkan visi dan gagasannya agar dapat terwujud, yaitu memerdekakan bangsa.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Tapi para intelektual kita saat ini hanya sibuk menganalisis peristiwa atau kejadian doang,” tandasnya.

Tentang pentingnya peran para intelektual untuk perubahan dalam mencapai kemerdekaan dan kemajuan bangsa, Bung Hatta telah secara patriotik menyatakannya saat diadili di pengadilan Den Haag, Belanda, 9 Maret 1928, tatakala masih menjadi mahasiswa di Negeri Kincir Angin itu:

Dalam pidato pembelaannya yang berjudul Indonesia Merdeka (Indonesia Vrij) di depan pengadilan kolonial itu Bung Hatta berkata:

“Orang-orang Indonesia yang lulus dari sekolah tinggi harus bergabung pada massa yang berjuang. Sudah terlalu lama kaum intelek menjauhkan diri dari massa rakyat … kebanyakan dari para sarjana kita tidak mempedulikan nasib rakyat yang menderita. Memang faktor yang menentukan dalam perjuangan kemerdekaan nasional bukanlah terletak pada kelompok kaum intelek. Jantung bangsa berdenyut dalam lapisan-lapisan luas. Para intelektual hanya perlu menemukan kekuatan rakyat yang meluap-luap dan menjadi juru bahasanya. Jantung itu terbuka untuk menangkap suara zaman …”.

Pada bagian lain pidato pembelaannya Bung Hatta, figur yang selalu berpembawaan tenang menyatakan kekerasan hatinya sebagai seorang pejuang bangsa dengan suara yang lantang:

“Para intelektual jangan mau mengambil jalan samping lagi, yang hanya menuju pada lebih banyak kegetiran. Selamat tinggal politik memohon dan mengemis ! Selamat tinggal politik memohon restu ! Selamat tinggal politik menadahkan tangan ! …”.

Amanat Bung Hatta kepada kaum intelektual yang disampaikan 95 tahun yang lalu ini seakan kini menemukan korelasi dan relevansinya dengan pernyataan tokoh nasional Dr Rizal Ramli yang juga merupakan tokoh pergerakan sejak menjadi mahasiswa, bahwa kalangan intelektual saat ini seharusnya mampu berperan. Karena perubahan yang di-drive oleh para intelektual sangat berbeda kualitasnya ketimbang perubahan yang di-create oleh para politisi yang kini terbukti menghasilkan banyak sekali kebangkrutan dalam tatakelola negara dan bangsa.

Longa Vita Certamen, Beati Qui Defendunt Populum, Panjang Umurlah Perjuangan, Diberkahilah Mereka yang Berjuang Membela Rakyat … *****

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *