Oleh: Hamid Basyaib
Hajinews.id – SETELAH selama berbulan-bulan diwarnai oleh aneka spekulasi, juga yang paling liar dan sangat jauh dari kemungkinan yang wajar, akhirnya Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati di Hari Kartini, sehari sebelum Idul Fitri, menjatuhkan pilihan logis dan rasional: menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan.
Dengan pidato pengantar yang baik dan menunjukkan statemanship yang kokoh — ia menyatakan “mengerahkan segenap akal budi” dalam menetapkan pilihan ini — keputusan Ibu Megawati sangat melegakan semua warga PDI Perjuangan dan para simpatisan, yang selalu konsisten mengharap Ganjar Pranowo menjadi Presiden RI 2024-29, seperti secara reguler direkam oleh semua lembaga survei kredibel.
Dengan pilihan tepat ini pula hampir bisa dipastikan PDI Perjuangan akan menjadi ruling party untuk ketiga kali; sebuah hattrick yang membanggakan seluruh warga partai terbesar tersebut.
Ibu Megawati akan dicatat sejarah sebagai pemimpin yang mendengarkan sepenuhnya denyut aspirasi mayoritas rakyat; menunjukkan kelasnya sebagai negarawan yang mengutamakan kepentingan bangsa di atas segala macam kepentingan di level yang lebih rendah.
Mereka yang gemar melontarkan aneka spekulasi dan analisis yang berbeda — yang implikasinya bernada umum meragukan kecintaan Ibu Megawati kepada Indonesia — boleh kecewa (mereka sudah sering kecewa dalam konteks ini dan agaknya akan terus kecewa).
Setelah klimaks logis tercapai, pertanyaan tersisa adalah: siapa yang akan dipilih menjadi calon wakil Ganjar Pranowo?
Berdasarkan semua kriteria ideal yang mungkin ditetapkan, pilihan yang paling logis akan jatuh pada Prof. Dr. Moh. Mahfud MD.