Melihat kebelakang, tahun terpanas di dunia pernah terjadi pada 2016 silam, di mana El Nino saat itu juga sedang terjadi.
Meski demikian, perubahan iklim sebelumnya menjadi salah satu faktor yang memicu suhu ekstrem pada masa itu.
Sementara itu, Dosen senior di Institut Grantham Imperial College London, Friederike Otto, mengatakan suhu yang dipicu El Nino dapat memperburuk dampak perubahan iklim yang dialami suatu negara.
Dampaknya termasuk gelombang panas yang parah, kekeringan, dan kebakaran hutan.
“Jika El Niño benar-benar berkembang, ada kemungkinan besar tahun 2023 akan lebih panas dari tahun 2016 – mengingat dunia terus menghangat karena manusia terus membakar bahan bakar fosil,” kata Otto.
Suhu global rata-rata dunia sekarang 1,2 derajat celcius lebih tinggi daripada masa pra-industri.***