Panduan Puasa Syawal: Niat, Keutamaan dan Waktu Pelaksanaannya

Panduan Puasa Syawal
Puasa Syawal
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Setelah melaksanakan puasa wajib selama sebulan penuh di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari di bulan Syawal. Puasa ini dilakukan mulai dari Syawal kedua atau sehari setelah Idul Fitri.

Hukum Puasa Syawal adalah Sunnah. Sunnah ini tidak terlepas dari keutamaan yang diberikan kepada orang yang mengamalkannya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam suatu hadis dikatakan bahwa orang yang melaksanakan puasa bulan Ramadan kemudian puasa enam hari di bulan Syawal maka ia seperti berpuasa selama setahun.

Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim).

Dalam keterangan hadis lain disebutkan bahwa puasa Ramadan dihitung seperti puasa sepuluh bulan. Sementara puasa enam hari di bulan Syawal dilipatkan seperti puasa enam puluh hari, sehingga ditotalkan seperti puasa setahun.

Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun.” (HR Ahmad).

Waktu Pelaksanaan dan Niat

Puasa enam hari di bulan Syawal dianjurkan dilakukan secara berturut dari tanggal 2 hingga 7. Meski demikian, boleh saja jika pelaksanaannya secara terpisah (tidak berurut) selama masih di bulan Syawal.

Puasa Syawal sama dengan puasa pada umumnya, yakni diawali dengan niat. Karena ini adalah puasa sunnah, maka niat puasa Syawal dapat dilakukan sejak masuk waktu Maghrib hingga sebelum Dzuhur esok harinya. Dengan catatan, belum makan dan minum apa-apa sejak terbit fajar di hari berpuasa itu.

Mengutip NU Online, berikut adalah niat puasa Syawal.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَةِ سِتَةٍ مِنْ شَوَالٍ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab-latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT.”

Demikian mengenai panduan puasa Syawal. Semoga dapat mengamalkannya. Wallahu’alam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *