Pandangan Islam Soal Orang yang Berpindah Agama

Pandangan Islam Soal Orang yang Berpindah Agama
ilustrasi Berpindah Agama
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Beberapa orang ingin berpindah keyakinan atau agama. Bagaimana Islam menyikapi orang yang pindah agama?

Rumadi Ahmad, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyatakan bahwa agama adalah bagian dari hak setiap orang. Hak ini bahkan dijamin dalam konstitusi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Seseorang dapat memeluk agama apa pun. Namun, seseorang yang beragama harus menjadi orang yang bertanggung jawab dengan agamanya sendiri.

“Jangan mentang-mentang karena itu hak, kemudian kita pindah agama seenaknya. Itu bukan sesuatu yang dibenarkan,” ucap Rumadi dalam program TAJIL CNNIndonesia.com 2022 lalu.

Salah satu etika penting yang harus dijunjung oleh orang yang berpindah agama adalah tidak mengumbar kebencian dengan orang lain mengenai agama masa lalu yang dianut.

“Kita melihat bahwa sekarang ini banyak orang yang pindah agama, tapi begitu dia pindah agama untuk menunjukkan ke publik bahwa agama yang dia anut sekarang ini adalah agama yang benar, kemudian dia menjelek-jelekkan agama lamanya ke orang lain atau media sosial,” jelasnya.

Tak hanya itu, yang kini banyak disaksikan adalah peristiwa umat Muslim yang pindah agama dan kemudian menjelek-jelekkan Al-Qur’an.

Menurut Rumadi, hal-hal seperti itu sebenarnya tidak etis dalam hal kehidupan beragama.

“Misalnya dulu dia non-Muslim, sekarang menjadi Muslim lalu kita memberikan panggung kepadanya untuk menceritakan kenapa dia pindah agama, yang biasanya hal seperti itu diikuti dengan, ‘Saya sudah mendapat hidayah dari Allah SWT, saya dulu berada di dalam kesesatan, sekarang saya berada dalam sinar cahaya Allah SWT’,” lanjutnya.

Dari situ, kemudian orang tersebut menimbulkan rasa benci atau bahkan mengajak orang-orang yang masih dengan agama lamanya untuk pindah ke agama barunya. Itu-lah yang menurut Rumadi merupakan perbuatan-perbuatan tidak etis.

“Silakan saja Anda mau meyakini agama apa yang Anda ikuti, tapi etika di dalam kehidupan sosial jangan sampai kita menimbulkan kegaduhan, menyinggung perasaan orang lain,” ucap Rumadi.

Cara-cara yang tidak etis dalam beragama bisa menimbulkan persoalan sosial, bahkan bisa menimbulkan kebencian satu kelompok dengan kelompok lain.

Maka itu, orang Muslim harus teguh dengan keimanannya. Namun di sisi lain, orang Muslim juga harus membangun harmoni dengan orang-orang yang berbeda keyakinan.

“Itulah yang ditunjukkan para pendahulu kita dan Indonesia bisa menjadi negara yang besar karena kita mampu untuk merajut perbedaan-perbedaan itu, saling menghormati satu dengan yang lain,” pungkas Rumadi.

Sumber: cnn

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *