Habis Dikritik Demokrat, Ini Proyek-proyek Bombastis Presiden Jokowi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat kritikan pedas dari Parta Demokrat. Kritikan tersebut menyoroti kondisi banyaknya jalan daerah yang rusak di Tanah Air dan menilai Presiden RI ke-8 itu salah lantaran memprioritaskan pembangunan jalan tol ketiimbang jalan-jalan di daerah.

Sejak Jokowi menjabat sebagai Presiden ke-7 RI pada 2014 silam hingga saat ini, disebut-sebut negara telah menggelontorkan uang sebesar Rp 3.309 triliun untuk membangun infrastruktur. Lalu, anggaran sebesar itu dipakai untuk bangun apa saja?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebagai presiden yang mengedepankan pembangunan infrastruktur, Jokowi telah mendorong pembangunan sejumlah infrastruktur. Beberapa di antaranya merupakan proyek-proyek bombastis dengan anggaran besar. Berikut beberapa daftarnya.

 

1. Kereta Cepat

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menjadi salah satu mega proyek pemerintah yang telah disiapkan sejak tahun 2015, ditandai dengan didirikannya PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Proyek ini merupakan buah kerja sama antara Indonesia dan China. Pembangunan proyek kereta dengan jalur sepanjang kurang lebih 142 km ini pun dimulai pada 2016.

Diperkirakan biaya pembangunan kereta cepat ini membutuhkan dana Rp 70-80 triliun. Dana pembangunannya pun tidak menggunakan APBN, melainkan menggunakan skema pembiayaan utang sealam 40 tahun dengan bunga fixed 2% dari China Development Bank (CDB). CDB akan memberikan pinjaman sebesar 75% dari nilai proyek.

Namuh belum lama ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bunganya jadi 3,4%, di mana sebelumnya besaran bunga sempat naik ke 4%. Setelah sempat molor karena berbagai kendala, ditargetkan KCJB akan beroperasi pada pertengahan tahun 2023 ini.

 

2. Jalan Tol

Jalan tol merupakan salah satu infrastruktur yang kini telah mengalami perkembangan signifikan. Selama 7 tahun Jokowi menjabat, telah terbangun 1.848,1 km jalan tol baru. Adapun hingga Maret 2023, total panjang tol yang telah beroperasi di RI mencapai 2.623,51 km, terdiri atas sebanyak 70 ruas tol operasi yang dikelola oleh 49 BUJT.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol yang pada kala itu masih dijabat oleh Danang Parikesit. Jumlah 1.848,1 km tersebut naik cukup signifikan dibandingkan dari 1978 s.d September 2014 atau rentang waktu 36 tahun, di mana hanya terbangun sepanjang 775,41 km.

Adapun hingga akhir 2024 akan bertambah 1.108 km, dengan rencana operasi hingga 3.196 km pada tahun tersebut. Target ini tidak termasuk dengan Jembatan Suramadu sepanjang 5,4 km. Danang menambahkan, saat ini panjang ruas yang sedang dalam proses konstruksi ialah sepanjang 720,04 km. Dalam hal ini, pulau Sumatera mencatatkan konstruksi tol dengan panjang paling tinggi yakni 437,94 km.

3. Kereta Api (KA)

Makassar-Parepare
KA Makassar-Parepare merupakan kereta pertama yang beroperasi di Pulau Sulawesi dan merupakan tahap 1 dari proyek strategis nasional (PSN) Trans Sulawesi. Dari total panjang jalur KA Makassar-Parepare sepanjang 145 km, yang sudah terbangun sepanjang 120 km.

Ditargetkan mulai beroperasi secara reguler pada Juni 2023, KA ini bisa dinikmati untuk rute Maros-Barru sepanjang 80 kilometer, dengan kapasitas penumpang 280 orang. Pemerintah telah merogoh kocek hingga Rp 9,2 triliun untuk mengoperasikan rute tersebut.
KA Makassar-Parepare diperkirakan dapat melaju dengan kecepatan 110 km/jam. Sejak uji coba terbatas awal Oktober 2022, KA ini terus mengalami peningkatan kecepatan. Dengan peningkatan kecepatan ini, waktu tempuh kereta Makassar-Parepare untuk lintas Maros-Garongkong dapat dipangkas menjadi 68 menit dari sebelumnya 86 menit.

4. Bendungan

Bendungan menjadi salah satu infrastruktur yang pembangunannya terus digenjot Presiden Jokowi. Hingga 2024 mendatang, ditargetkan sebanyak 61 bendungan telah terbangun di seluruh Indonesia. Rencana ini pun telah diinisiasi sejak 2014 silam dan dijalankan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sampai Februari 2023, pemerintah telah selesai membangun sebanyak 36 bendungan. Adapun 25 sisanya saat ini tengah dalam proses konstruksi dan diharapkan pada tahun depan bisa rampung total.

5. Jalan di Papua

Pembangunan infrastruktur jalan di kawasan Papua juga menjadi salah satu prioritas Jokowi. Dari 2014 s.d 2022 pemerintah telah berhasil menyelesaikan pembangunan jalan Trans Papua sepanjang 3.462 km dan jalan di perbatasan sepanjang 1.098 km.

Selain infrastruktur jalan, pemerintah juga telah membangun jembatan Youtefa sepanjang 1,3 km dan melakukan perbaikan Bandara Domine Eduard Osok Sorong, serta pembangunan beberapa bandara baru seperti di Wamena dan Jayawijaya. Lalu, ada juga pembangunan lintas batas di 3 lokasi. Mulai dari Skouw, Sota, dan Yetetkun.

Adapun secara keseluruhan, pemerintah telah menggelontorkan biaya sebesar Rp 1.036 triliun dari 2014 s.d 2022. Di sisi lain, untuk kewenangan negara, daerah dengan jalan rusak berat terpanjang ada di provinsi Papua, yakni 278 km. Dengan demikian, PR pemerintah untuk melakukan perbaikan jalan di pulau tersebut masih cukup besar.

6. LRT Jabodebek

LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang penyelesaian konstruksinya telah lama dinantikan. Proyek ini kerap molor dari target pengoperasiannya, namun pada Agustus 2023 mendatang diharapkan sudah bisa melayani masyarakat. Saat ini progres pengerjaan LRT Jabodebek sendiri berada di kisaran 97%.

Nantinya, KCJB dan LRT Jabodebek akan terintegrasi dengan Stasiun Halim. Adapun untuk kecepatan operasionalnya, kereta ini mampu melaju di kisaran 80 km/jam. Kereta ini merupakan buah karya anak bangsa produksi BUMN PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero). Pembangunan proyek ini menelan biaya hingga Rp 23 triliunan.

 

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *