Berhasil Pukul Mundur Pasukan KKB, Warga Juluki Pasukan Tengkorak Kostrad Pasukan Utusan Tuhan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Warga menjuluki Satuan Organik Batalyon Infanteri Raider 305 Tengkorak/Kostrad TNI AD pasukan utusan Tuhan.

Julukan itu berdasarkan keberhasilan pasukan Satuan Organik Batalyon Infanteri Raider 305 Tengkorak/Kostrad TNI AD dalam memberikan pelayanan dan rasa aman terhadap warga.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kinerja Satuan Organik Batalyon Infanteri Raider salah satunya, membuka kembali pasar perniagaan yang selama ini dihalangi oleh KKB.

Selain itu, membeli hasil pertanian warga, serta memberikan rasa aman kepada warga beribadah, khususnya umat Kristiani benar-benar menarik simpati warga.

Karena warga kampung Tikiki memberi julukan Utusan Tuhan kepada pasukan Tengkorak pimpinan Lettu Resya Hidayat alias Ronggolawe.

Pada hari minggu pasukan tengkorak beragama kristiani membaur bersama warga ke gereja, sementara pasukan beragam Islam menjaga jemaah yang beribadah.

Setelahnya mereka berkumpul dan memberikan pelayanan kesehatan bagi warga yang membutuhkan. Tak lupa, pasukan ini membagi-bagikan nasi kepada semua warga.

Suasana damai, seperti tidak berada dalam zona konflik.

Semua bercengkrama dengan akrab. Kerukunan inilah yang dijaga dan diciptakan guna menjaga harmonisasi dengan warga.

Rafael Kepala Suku Tekiki sengaja mengumpulkan warganya untuk beribadah bersama dan menciptakan suasana keakraban antara pasukan tengkorak dan masyarakat.

Sementara itu, disektor lain pasukan Tengkorak selain menusuk hutan baku tembak terjadi di Hutan Mamba. Berdasarkan siaran resmi, Letkol inf Ardiansyah menyebut baku tembak terjadi di perbatasan sungai kampung Mamba dengan Kampung Suali, Intan Jaya Papua Tengah.

Baku tembak berawal dari satgas yang memergoki KKB yang berlarian melihat pasukan tengkorak.

Pasukan TNI intens bergerak ke basis, dan jalur KKB dan mengantisipasi gangguan keamanan. Pasukan tengkorak bergerak senyap mendatangi lokasi. Ini membuat KKB makin terdesak.

Perang besar TNI/Polri melawan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) pimpinan Egianus Kagoya tak terhindarkan.

Egianus Kagoya pimpinan KKB perintahkan seluruh anggotanya tidak lagi bertahan di hutan.

Pasukan KKB diperintahkan menyerbu markas TNI/Polri yang ada di wilayahnya masing-masing. Perintah penyerangan ini disampaikan melalui media sosial.

Dalam instruksinya yang disampaikan, Egianus memerintahkan anak buahnya untuk menembak siapapun yang menjadi target sasaran. Perintah itu terpaksa dilakukan guna merebut kemerdekaan dari Indonesia.

“Tembak-tembak untuk merebut kemerdekaan dari Indonesia,” kata Egianus dikutip dari akun @obrolancenderawasih.

Luapan emosi itu disampaikan Egianus Kagoya didepan prajuritnya. Egianus juga memerintahkan prajuritnya tidak lagi memikirkan keselamatan dirinya sendiri.

Menurutnya, upaya merebut kemerdekaan jauh lebih penting dibandingkan nyawa dan keselamatan parajurit. “Jangan pikirkan keselamatan, rebut kemedekaan dari Indonesia,” ujar Egianus Kagoya yang menyebut Indonesia sebagai kolonial.

Untuk menyemangati mental prajuritnya, Egianus menyebut persenjataan lengkap dan canggih milik TNI/Polri tidak pantas digunakan di Papua. Karenanya, dia meyakini persenjataan yang mereka miliki saat ini bisa mengungguli senjata milik TNI/Polri.

Tantangan KKB disambut para netizen. Mereka meminta TNI/Polri tak ragu menyikat habis KKB. “Sikat bahh.. barang apa jadi kejar dan habibisi KKB. Ada bule jadi sniper KKB hancurkan antek-anteknya. NKRI harga mati,” tulis denny saputro

“Sekuat-kuatnya pemberontakan OPM pasti akan hancur. Indonesia negara yang berdaulat untuk NKRI,” tulis verrysiput

Filykm tangkap gerbongnya KKB segera. Sebar intel dan tim telik sandi untuk bisa mengetahui markas mereka, tangkap pemimpin teroris KKB jika tidak tembak saja jika melawan, ” tulisnya.

“KKB harus dihabisi. Nggak usah dikasih hidup. Tembak mati, kecuali yang menyerahkan diri,” tulis MimihAbi.

Apapun alasannya, Egianus Kagoya sepertinya sedang frustasi tingkat tinggi. Startegi TNI mengepung mereka diatas bukit serta memutuskan suplai makanan menyebabkan mental Egianus Kagoya dan prajuritnya tertekan.

Tak ada pilihan lain, mereka harus turun gunung dan perang terbuka dengan TNI/Polri. Meski dia menyadari perang terbuka ini tidak menguntungkan kelompoknya yang kalah dalam segala hal. Mulai dari persenjataan, kemampuan prajurit hingga mental.

Ditambah kondisi fisik mereka yang kelelahan karena terlalu lama bertahan dalam hutan tanpa perbekalan makanan. Tak ada jalan lain, mereka harus turun gunung. Jika ini terjadi, dipastikan perlawanan KKB Egianus KKB akan berakhir.

Sementara itu, warga Papua sudah muak dengan akal-akalan KKB. Mereka meminta TNI/polri tak ragu menyerbu dan menggelar operasi militer besar-besaran untuk memberantas KKB.

KKB hanya membuat onar dan mencoreng nama Papua secara keseluruhan. Padahal mereka itu hanya segelintir. Namun, yang disebut-sebut Papua secara umum.

Kenapa pemerintah takut. Pemerintah sudah mengantongi banyak bukti jika mereka sudah melanggar HAM. Tumpas saja,” imbuhnya

Bukti-bukti pelanggaran HAM yang dilakukan KKB bisa dijadikan nota pembelaan di PBB.

Upaya yang dilakukan pemerintah sudah banyak. Bupati Langit Jaya sudah meminta mereka untuk menyerahkan diri.

Bupati akan menyiapkan pekerjaan untuk mereka. “Mereka mending keluar menyerahkan diri. Supaya mereka bisa hidup layak seperti masyarakat lain. Setiap hari mikir keperluan keluarga untuk hidup,” ujarnya.

Ini jauh lebih baik dibanding hidup dalam hutan. Makan dari hasil mencuri dan membuat onar. Dia meyakini ini hanya segelintir.

“Mereka ini tidak ada dikampung saya. Kalau ada kita habisi. Tidak perlu pakai perang, kasih saja makanan. Campur racun bisa habis dia,” imbuhnya.

Video ini diunggah akun blueberry dan mendapat dukungan warganet yang meyakini pemuda ini sebagai sosok cerdas. Jika Papua aman maka pembangunan bisa berjalan kembali.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *