Kisah Umar bin Khattab Saat Madinah Mengalami Bencana Paceklik

Kisah Umar bin Khattab Saat Madinah Mengalami Bencana Paceklik
Umar bin Khattab
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Tegas, lugas. Surat serupa juga dia kirim kepada Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Abu Ubaidah bin Jarrah di Syam. Juga kepada Sa’ad bin Abi Waqqash di Irak. Kaum Muslim di berbagai wilayah pun bergegas mengulurkan bantuan.

Abu Ubaidah bin Jarah paling cepat memenuhi seruan Umar. Empat ribu unta bermuatan penuh bahan pangan segera dikirim. Dari Palestina, Amr bin Ash mengirimkan makanan lewat jalur darat dan laut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ada tepung dan lemak, bersama seribu unta. Dari Syam, Mu’awiyah juga mengirim tiga ribu unta, sedang Sa’d mengirim seribu unta bermuatan tepung. Mantel, selimut, dan pakaian turut dikirimkan bersama bahan pangan. Solidaritas terjalin kuat di kalangan Muslimin.

Kebijakan Umar dalam mengelola bantuan telah terorganisasi dengan baik. Sesampainya bantuan di Madinah, Umar menunjuk beberapa orang terpercaya untuk melakukan distribusi. Ia sendiri ikut turun membagikan makanan bagi penduduk Madinah.

Setiap berapa hari sekali, mereka sembelih hewan untuk dimakan bersama dengan orang banyak. Umar pun turut mengotori tangan untuk mengolah adonan roti bercampur zaitun. Setiap malam, para pejabat Umar berkumpul dan melaporkan segala sesuatu yang mereka alami siang harinya.

“Andai kata untuk meringankan beban rakyat saya harus membawakan perlengkapan kepada masing-masing keluarga di setiap rumah, lalu mereka saling membagi makanan sampai Allah memberi kelapangan, akan saya lakukan,” ujar Umar menegaskan.

Ucapan beliau benar-benar dilaksanakan. Hampir setiap malam hari, Umar bin Khattab melakukan perjalanan secara diam-diam, dengan ditemani salah seorang sahabatnya Aslam, ia masuk keluar kampung. Ini yang ia lakukan untuk mengetahui bagaimana kehidupan rakyatnya. Umar khawatir akan jika ada hak-hak mereka yang belum ditunaikan oleh aparat pemerintahannya.

Rasulullah SAW bersabda:

كل واحد منكم هو قائد وسيُسأل كل واحد منكم عما يقود. والإمام (واليول العمري) الذي يحكم الشعب هو القائد ويسأل عن قومه

Artinya: “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya. Imam (waliyul amri) yang memerintah manusia adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang rakyatnya.”

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *