Mereka takut jangan sampai berganti kepemimpinan dan berakibat pada diri dan keluarganya serta konco-konconya.
Salah satu pertimbangan mengapa PDIP dan Presiden Jokowi memilih Ganjar Pranowo, karena Gubernur Jawa Tengah ini dianggap bisa mengamankan dan melanjutkan program Jokowi, salah satunya meneruskan proyek ambisius Ibu Kota Negara yang menyedot dana hampir Rp. 500 triliun.
Kenapa bukan Prabowo, apalagi memilih Anis Baswedan ?, ya, karena kedua calon ini masih dan sangat diragukan eksistensinya, terutama dalam meneruskan program Jokowi.
Prabowo dinilai masih warisan orde baru, apalagi Anis Baswedan dimata Oligarki dinilai membahayakan bisnisnya, satu hal lagi bahwa Anis adalah antitesa dan disebut-sebut dekat dengan islam, apalagi yang garis keras. Wallahu Walam.(*)