Beralih ke Program _Electrifying Agriculture_ PLN, Petani Bawang Merah Bisa Menghemat Biaya Operasional Hingga 90 Persen

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Kelompok tani Bawang Merah Ngudi Makmur di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sukses memangkas biaya hingga mencapai 90 persen untuk biaya penyiraman setiap musimnya.

Hal ini terjadi sejak beralih menggunakan listrik untuk mengairi sawahnya dari tahun 2022. Seperti disampaikan oleh salah seorang anggota Poktan Ilyas dalam kegiatan penyalaan serentak _electrifying agriculture_ yang berlokasi di Kecamatan Kretek, Bantul pada Kamis (11/5). “Setelah beralih ke energi listrik setahun lalu, efisiensi biaya untuk penyiraman jadi sangat tinggi dari Kelompok Tani kami,”

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebelum adanya program EA PLN ini kata Ilyas, dirinya dan para petani di wilayah tersebut menghadapi kendala dalam mengairi lahannya. Hal ini karena semua petani menggunakan diesel berbahan bakar minyak (BBM) yang menelan biaya besar.

Dalam sekali penyiraman lahan bisa menghabiskan 1,5 liter hingga 2 liter per seribu meter atau sekitar Rp 20 ribu dalam jarak satu meter. Ditambah lagi, dengan adanya pembatasan dalam jumlah pembelian yang menyulitkan para petani mendapat BBM.

Karenanya, kehadiran program EA berhasil membuat Kelompok Tani Ngudi Makmur yang di dalamnya terdapat 801 petani mampu menghemat hingga 90 persen untuk biaya penyiraman setiap musimnya.

“Dengan biaya yang murah, kini ketersediaan air kami cukup memadai untuk bertanam bawang, sehingga itu sangat berdampak kepada produktivitas hasil panen kami. Kami dari Poktan Ngudi Makmur mengucapkan terima kasih pada PLN atas kontribusinya menghadirkan listrik di lahan-lahan kami,” lanjut Ilyas.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo berharap, ke depan program _Electrifying Agriculture_ PLN bisa semakin masif menyasar petani dalam upaya peningkatan hasil panen. Hal ini karena antusiasme petani dalam program ini sangat tinggi.

“Mudah-mudahan dengan sarana ini ekonomi Indonesia semakin kuat dan taraf hidup khususnya untuk para petani, peternak, petambak semakin baik. Kita bantu petani yang kesulitan mendapatkan BBM yang biayanya mahal dengan energi listrik yang lebih bersih bagi petani kita,” ujar Darmawan.

General Manajer PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, AB Wahyu Jatmiko menambahkan, PLN terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pertanian untuk menciptakan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Hingga periode bulan April 2023 kata Jatmiko, PLN telah menyalurkan total daya 5.387.000 Volt Ampere (VA) kepada 904 pelanggan untuk membantu efisiensi operasional pelaku usaha sektor agrikultur di wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.

“Langkah ini merupakan komitmen kami sebagai perseroan dalam menghasilkan _Creating Share Value_ (CSV) yang berlandaskan _Sustainable Developments Goals_ (SDGs) atau pembangunan yang berkelanjutan,” jelas Jatmiko.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo menyatakan dukungannya sekaligus mengapresiasi program _Electrifying Agriculture_ PLN dalam mendorong sektor agrikultur khususnya di Kabupaten Bantul.

“Kami mengapresiasi langkah PLN yang ikut memperhatikan sektor agrikultur khususnya di Kabupaten Bantul yang telah menjadi _benchmark_ kedaulatan pangan. Kami berharap program ini terus meluas hingga ke pelosok wilayah sehingga turut merasakan manfaat program ini sehingga produktivitas petani meningkat dan tingkat kesejahteraan semakin membaik,” tutup Joko Waluyo.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *