Bila Gagal Jadi Cawapres Prabowo, Cak Imin Bakal Geser ke Anies

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.d — Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menyebut peluang Muhaimin Iskandar menjadi pendamping Prabowo masih cukup besar.

Wacana menduetkan Prawabo dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak akan berpengaruh banyak pada posisi Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun jika ternyata Prabowo pada akhirnya memilih Airlangga, hampir dipastikan Cak Imin akan meninggalkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Koalisi ini memang dibesut oleh PKB dan Gerindra. Cak Imin kemungkinan akan memilih bergabung dengan Koalisi  Perubahanuntuk Persatuan (KPP).

Koalisi ini digagas Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan telah mencalonkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.

“PKB berpotensi keluar dari KKIR sebagai bentuk protes keras terhadap perilaku Gerindra, untuk selanjutnya bisa berpeluang bergabung ke Koalisi Perubahan,” kata Ahmad Khoirul Umam kepada Kompas.com, Jumat (12/5/2023).

Pasalnya, PKB dan Gerindra telah sejak lama berkoalisi. Cak Imin sejak awal juga terang-terangan menunjukkan ambisinya sebagai calon RI-2.

Oleh karenanya, jika bukan Muhaimin yang dipilih jadi cawapres Prabowo, sangat mungkin dia dan PKB kecewa dan bermanuver.

Kecuali, jika Prabowo dan Gerindra mampu menawarkan kompensasi logistik politik yang setimpal sebagai “harga” yang harus dibayar karena Imin urung menjadi cawapres.

Pun demikian, Gerindra akan dipandang tidak etis karena mengingkari kerja sama yang sejak lama sudah mereka sepakati.

“Jika Gerindra akhirnya tidak bersama PKB, maka ia akan menanggung beban tudingan partai tidak etik, raja prank, dan tidak menghormati komitmen politik yang terbangun dalam koalisi selama ini,” ujar Umam.

Namun, melihat dinamika politik terkini, Umam menilai, Muhaimin masih punya kans besar buat jadi cawapres Prabowo.

Ketimbang Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar yang belakangan disebut-sebut bakal dipasangkan dengan Prabowo, Imin dinilai punya daya tawar yang menjanjikan.

Memang, sebagai pimpinan Partai Golkar, Airlangga sangat mungkin membawa gerbong politik besar.

Akan tetapi, menurut Umam, Prabowo sedianya butuh insentif elektoral dari kekuatan politik Islam.

Kekuatan ini dapat menambal massa pendukung Prabowo yang hilang di Jawa Barat, Banten, dan Sumatera.

Selain itu, Menteri Pertahanan tersebut juga dinilai butuh penguatan suara di Jawa Timur, wilayah yang menentukan suara nasional.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *