”Manipulasi” Garis Kemiskinan Tidak Bisa Hapus Fakta Kemiskinan (Bagian 1)

”Manipulasi” Garis Kemiskinan
Anthony Budiawan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Anthony Budiawan – Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)

Hajinews.id – Kemiskinan adalah kondisi di mana pendapatan seseorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti pangan, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, dan lainnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kemiskinan absolut atau ekstrim adalah kondisi di mana pendapatan seseorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi minimum harian. Sehingga, dalam jangka panjang, akan mengganggu pertumbuhan manusia, seperti stunting dan sebagainya.

Pendapatan minimum untuk memenuhi kebutuhan gizi minimum harian tersebut dinamakan garis kemiskinan (absolut atau ekstrim).

Badan Pusat Statistik (BPS) menetapkan kebutuhan gizi minimum harian sebesar 2100 kilokalori. BPS juga menetapkan garis kemiskinan sebesar Rp535.547 per orang per bulan (tahun 2022).

Terdiri dari garis kemiskinan non-makanan Rp138.422 per orang per bulan, dan garis kemiskinan makanan Rp397.125 per orang per bulan, atau sekitar Rp13.000 per orang per hari, atau sekitar Rp4.500 per satu kali makan.

Dengan menggunakan kriteria garis kemiskinan ini, jumlah penduduk miskin Indonesia menurut BPS “hanya” 26,36 juta orang (2022).

Kriteria garis kemiskinan BPS ini sulit diterima akal sehat. Apakah BPS masih sehat?

Karena, mustahil uang sebesar Rp4.500, per satu kali makan, bisa memenuhi kebutuhan gizi (minimum) 700 kilokalori. Mustahil, uang sebesar Rp13.000 per hari bisa memenuhi kebutuhan gizi minimum 2100 kilokalori per hari.

Harga mie instan saja sudah sekitar Rp3.000 per bungkus, dengan jumlah kalori hanya sekitar 300 kilokalori.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *