Adu Kuat Para Kandidat

Adu Kuat Para Kandidat
Hasil survei Litbang Kompas
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Berdasarkan hasil survei, jika Prabowo melawan Anies Baswedan, elektabilitas Prabowo berada di angka 49,3 persen berbanding 33,7 persen. Sementara jika dihadapkan dengan Ganjar, Prabowo juga lebih tinggi dengan elektabilitas 46,8 persen dibandingkan 40,0 persen.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menunjukkan, Prabowo Subianto angkanya lebih tinggi dalam berbagai simulasi dua putaran pemilihan presiden (pilpres). Jika melawan Anies Baswedan survei LSI menunjukkan bahwa Prabowo yang menang dengan elektabilitas mencapai 51,7 persen. Sementara jika diadu dengan Ganjar Pranowo, survei LSI menunjukkan, Prabowo juga menang dengan elektabilitas sebesar 49,2 persen, sedangkan Ganjar 39,7 persen.

U – 20 dan Jokowi Effect

Keberhasilan Prabowo kembali ke posisi puncak tak lepas dari turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo. Pernyataan Ganjar yang menolak kedatangan tim sepak bola Israel bermain di Piala Dunia U-20 dituding sebagai penyebab melorotnya elektabilitas gubernur Jawa Tengah ini.

Apalagi, pernyataan ini dianggap menyebabkan Indonesia gagal menjadi tuan rumah gelaran sepak bola internasional ini. Pendukung sepak bola di Indonesia yang jumlahnya bisa mencapai puluhan juta sangat kecewa dan mengalihkan suaranya kepada calon lain termasuk Prabowo Subianto.

Berdasarkan survei, pemilih yang mengaku memilih Ganjar sebelum kasus tersebut mencuat, kini hanya 63 persen yang tetap mendukung Gubernur Jawa Tengah itu. Sementara sebanyak 12,5 persen suara disebut lari ke Prabowo. Sedangkan sisanya lari ke calon lain atau abstain.

Selain menurunnya elektabilitas Ganjar, naiknya elektabilitas Prabowo Subianto juga disinyalir terjadi karena faktor efek Jokowi atau Jokowi Effect. Menurut sejumlah pengamat, Presiden Jokowi dianggap cukup masif dan intensif mempromosikan Prabowo sehingga membuat elektabilitas Menteri Pertahanan itu naik signifikan.

Kedekatan Jokowi dengan Prabowo di berbagai kesempatan diduga juga membuat para pendukung Jokowi yang semula ke Ganjar mengalihkan dukungan. Apalagi belakangan, ada kabar jika hubungan antara Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tengah renggang.

Mengapa elektabilitas Prabowo naik tajam dan Ganjar ketinggalan? Benarkah Jokowi memiliki peran besar terkait melonjak dan melorotnya elektabilitas para kandidat ini? Lalu bagaimana nasib Anies Baswedan yang elektabilitasnya dianggap stagnan?

Sumber: kompas

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *