Kultum 114: Hukum Turut Merayakan Natal dan Tahun Baru (Bag. 4)

Hukum Turut Merayakan Natal dan Tahun Baru
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Seorang Muslim tidak sepatutnya mengucapkan selamat terhadap hari-hari besar orang-orang kafir karena hal itu merupakan bentuk kerelaan terhadap kebatilan yang tengah mereka lakukan dan membuat mereka bergembira. Ibnu Al-Qayyim berkata “Adapun mengucapkan selamat terhadap syi’ar-syi’ar keagamaan orang-orang kafir yang khusus bagi mereka, maka haram hukumnya menurut kesepakatan para ulama, seperti mengucapkan selamat dalam rangka hari-hari besar mereka dan puasa mereka”. Kalau toh mengucapkan selamat kepada mereka bisa lolos dari kekufuran, tetap saja hal itu tidak akan lolos dari melakukan hal yang diharamkan.

Sungguh mengenaskan bahwa banyak sekali orang yang mengaku sebagai Muslim terjerumus ke dalam hal itu dan dia tidak menyadari ‘haramnya’ perbuatan mereka. Perlu ditegaskan bahwa siapa saja yang mengucapkan selamat kepada seorang hamba karena suatu maksiat, bid’ah atau kekufuran yang dilakukannya, berarti dia telah mendapatkan kemurkaan dan kemarahan Allah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sungguh merupakan suatu kehormatan bagi kaum Muslimin untuk berkomitmen terhadap sejarah hijrahnya Nabi mereka, Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam yang disepakati pula oleh para sahabat beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara ijma’ dan mereka jadikan kalender tanpa perayaan apapun. Kalender itu kemudian diteruskan secara turun temurun oleh kaum Muslimin yang datang setelah mereka, sejak 14 abad yang lalu hingga saat ini.

Sebagai penguat dari semua yang kita bahas di atas, kita harus percaya bahwa Allah sebagai Pemberi Petunjuk dan Penolong. Jika kita masih memiliki keraguan atas itu semua, mari kita perhatikan do’a Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam,

اللهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ،

فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ

وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا

كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتَلَفْتُ

فِيهِ مَنِ الحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ

تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Artinya:

Ya, Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, Israfil, Pencipta lelangit dan bumi, Yang Maha Mengetahui hal yang ghaib dan nyata, Engkau memutuskan hal yang diperselisihkan di antara para hamba-Mu, berilah petunjuk kepadaku terhadap kebenaran yang diperselisihkan dengan idzin-Mu, sesungguhnya Engkau menunjuki orang yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus (dikeluarkan oleh Imam Muslim).

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                  

  —ooOoo—

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *