Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Uang saku atau living cost menjadi salah satu akomodasi yang didapatkan para jemaah calon haji (JCH), selain koper, tas, dan gelang. Uang saku untuk tinggal di arab Saudi ini diberikan kepada JCH sebelum berangkat ke tanah suci.
Tahun, ini Living cost yang diberikan tak seperti tahun lalu. Jika haji tahun lalu, JCH mendapatkan uang saku dalam bentuk mata uang Riyal. Untuk JCH tahun mendapatkan uang uang saku dalam bentuk mata uang Rupiah.
Ketua PPIH Embarkasi Solo, Mustain Ahmad mengatakan living cost yang diberikan kepada JCH sebesar Rp 3.030.000.
“Sesuai kebijakan pusat (pemerintah pusat), uang saku yang diberikan dalam bentuk Rupiah,” kata Kepala kantor wilayah, Kementerian Agama, Jawa tengah itu beberapa waktu lalu.
Jika menilik ke belakang, besaran living cost yang diberikan bagi JCH ini berkurang sekitar 50 persen. Musim haji tahun lalu, uang saku sebesar 1.500 Riyal Arab Saudi atau sekitar Rp 5,8 Juta. Turunnya, jumlah living cost yang diberikan itu ternyata tak membikin masalah bagi JCH.
Ahmad Anas, JCH asal Demak misalnya. Dia mengaku tak keberatan terhadap besaran uang saku yang telah dia terima, meskipun jumlah tak seperti haji tahun lalu.
“Sudah bisa berangkat saja sudah sangat bersyukur kok,” jelas dia.
“Kalau masalah uang saku berapapun tetap kami terima dengan senang hati,” tambahnya.
Masa tunggu JCH yang lama telah mengaburkan urgensi uang saku. Baginya, haji merupakan ibadah fisik dan materi. Sehingga segalanya telah dipersiapkan.
“Kalau uang saku, saya sudah nabung sendiri. Sudah dipersiapkan,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Margono, JCH lainnya. Dia mengaku senang bisa berangkat haji tahun ini setelan menanti selama 10 tahun.
“Sudah bisa berangkat sudah Alhamdulillah. Kalau masa tunggu sekarang itu bisa sampai 37 tahun,” ujar dia.
“Jadi kalau hanya uang saku yang turun dari tahun lalu ya tidak apa-apa,” pungkasnya.
