Program Kendaraan Listrik, Luhut: Jangan Melihat Sepotong- Sepotong, Pengamat: Harus Tahu Apa Yang Diprioritaskan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, mengomentari pernyataan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal program kendaraan listrik yang sedang dijalankan pemerintah.

Pernyataan tersebut seolah untuk menyentil bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yakni Anies Baswedan yang beberapa waktu lalu mengkritik program subsidi mobil listrik.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saat mengunjungi Beijing Genomics Institute (BGI) di kota Shenzhen, China, Luhut meminta semua pihak termasuk pengkritik agar jangan melihat program kendaraan listrik sepotong-sepotong.

Luhut menyinggung perihal sumber energi listrik yang kerap dipermasalahkan lantaran masih dihasilkan dari pembangkit listrik batu bara.

Menurutnya, pemerintah sudah mendapatkan komitmen dari negara maju untuk ikut mendanai program pensiun dari pembangkit listrik batu bara dan membangun pembangkit listrik dengan energi ramah lingkungan.

“Jangan hanya melihat sepotong-sepotong, look at it as an ecosystem. Sekarang yang ingin kita bangun adalah ekosistem bekerja, sehingga nanti siapapun penerusnya bisa memperbaiki kalau ini masih kurang bagus, tapi arahnya itu satu,” ujar Luhut, dikutip dari unggahan video di akun Instagramnya, @luhut.pandjaitan, Jumat (26/5/2023).

Menanggapi hal tersebut, Gigin membalasnya dengan mengatakan bahwa pembicaraan terkait pembangunan jangan hanya berfokus pada kendaraan listrik.

“Kalau ngomong soal pembangunan jangan cuma fokus ke kendaraan listrik,” ujar Gigin, dilansir dari laman WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Minggu (28/5/2023).

Ia meminta agar Luhut melihat permasalahan dengan lebih luas bahwa program kendaraan listrik bukan program yang harus diprioritaskan di negara yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi.

“Lihat dengan kacamata lebih luas supaya tahu apa yang harus diprioritaskan di negara yang kemiskinannya masih massal,” ujar Gigin.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *