Oleh: Ustadz Khalid Basalamah
Menjadikan takdir sebagai hujjah dan alasan untuk melegalkan segala kemungkaran dan kemaksiatan merupakan sebuah kesalahan, apakah kita pernah tahu tentang apa yang tertulis di Lauhul Mahfuzh?, lalu bagaimana bisa kita berdalih dengan takdir sebagai alasan untuk melakukan kemungkaran?
Wahai saudaraku ketahuilah bahwa segala sesuatu telah ditakdirkan oleh Allah ﷻ. Namun, bukankah kita diberikan kehendak dan kemampuan untuk melakukan segala sesuatu tanpa paksaan dari Allah dan inilah tanggung jawab kita sebagai seorang hamba yang kelak di akhirat kita semua akan dimintai pertanggung jawaban atas pilihan kita di dunia.
Oleh sebab itulah janganlah kita menyandarkan kemungkaran dengan takdir agar seolah-olah kemungkaran tersebut merupakan paksaan dari Allah, setiap dari kita seharusnya mampu membedakan manakah perbuatan yang muncul atas kehendak kita sendiri dengan perbuatan yang kita lakukan lantaran terpaksa. Allahu Ta’ala a’lam bisshowaab
Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan share, tag, mention ke orang lain. 1 orang yang tau ilmu karena info dari kamu, insyaAllah bernilai pahala karena mengajak kepada kebaikan.
Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim].