Kultum 119: Mengenal Uwais Al-Qarni (Bag. 3)

Mengenal Uwais Al-Qarni
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Seiring waktu yang terus berjalan dan berlalu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pun wafat. Abu Bakar Ash-Shiddiq didapuk menjadi khalifah menggantikan tugas Nabi Muhammad memimpin pemerintahan. Selama kurun waktu Khalifah Abu Bakar itu, tidak pernah terdengar berita bahwa Uwais Al-Qarni berkunjung ke Madinah. Akhirnya ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq wafat, tugas pemerintahan pun digantikan oleh Umar bin Khatab.

Suatu ketika, Amirul Mukminin Umar bin Khattab teringat akan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang Uwais Al-Qarni, si penghuni langit itu. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Rasulullah dulu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anha. Maka sejak saat itu setiap ada kafilah (kabilah) yang datang dari Yaman, Amirul Mukminin Umar bin Khattab dan Ali Radhiyallahu ‘anhu selalu menanyakan tentang Uwais Al Qarni, si fakir yang bekerja sebagai pengembala domba dan unta itu.

Para sahabat pun bertanya-tanya, mengapa Amirul Mukminin dan Ali bin Abi Thalib selalu menanyakan tentang Uwais Al-Qarni? Padahal, rombongan kalifah dari Yaman menuju Madinah datang silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Tetapi rombongan yang mana yang ada Uwais turut bersama mereka?

Suatu ketika, Uwais Al-Qarni turut bersama sebuah rombongan. Rombongan kalifah itu tiba di kota Madinah. Mengetahui ada rombongan kalifah yang baru datang dari Yaman, segera Amirul Mukminin Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni memang ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, Khalifah Umar dan Ali Radhiyallahu ‘anhuma segera pergi menjumpai Uwais Al-Qarni.

Sesampainya di kemah di mana Uwais berada, Khalifah Umar dan Ali Radhiyallahu ‘anhu memberi salam. Ternyata Uwais Al-Qarni sedang shalat. Seusai shalat, Uwais baru menjawab salam Khalifah Umar dan Ali Radhiyallahu ‘anhuma sambil mendekat kepada mereka dan mengulurkan tangan untuk bersalaman.

Ketika berjabat tangan, Khalifah Umar dengan segera membalikkan telapak tangan Uwais, untuk membuktikan tanda putih di telapak tangan Uwais, sebagaimana pernah dikatakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ternyata benar! Tanda putih di telapak tangan Uwais Al-Qarni itu jelas. Wajah Uwais Al-Qarni tampak bercahaya.

Betul sebagaimana sabda Rasulullah bahwa dia adalah penghuni langit. Amirul Mukminin dan Ali Radhiyallahu ‘anhu menanyakan namanya, dia menjawab “Abdullah”. Umar dan Ali tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, tapi siapakah namamu yang sebenarnya?” Uwais lalu mengatakan, “Nama saya Uwais Al-Qarni”.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *