Setelah hasil pemilu diketahui, kata dia,Kilicdaroglu mengatakan pesta demokrasi kali ini menjadi periode pemilihan presiden yang paling tidak adil dalam sejarah negaranya. Dia bahkan menuduh pemerintahan Erdogan sebagai pemerintahan yang otoriter.
“Karena itu, hasil dari pemilu ini akan direspon oleh Erdogan dengan beberapa penyesuaian prioritas kebijakan, jika ia ingin pemilu selanjutnya tetap dimenangkan oleh AKP,” tuturnya.
Apa ambisi Erdogan?
Menurut Faris, Erdogan memiliki ambisi dalam membawa Turki sebagai negara yang punya peran besar di dunia internasional, atau paling tidak di kawasan. Dalam beberapa kali pidatonya, hal ini tampak sangat jelas, termasukan dalam hubungannya dengan Eropa dan Rusia dalam perang Ukraina baru-baru ini.
Setelah pemilu ini, Erdogan akan terus melanjutkan peran Turki tersebut. Namun yang penting untuk diselesaikan perosalan ekonomi yang dalam dua tahun terakhir kondisinya semakin memburuk.
Sejauh ini respon dunia internasional cukup baik atas terpilihnya Erdogan kembali. Beberapa kepala negara telah mengucapkan selamat. Bahkan presiden Amerika Serikat telah menyampaikan ucapan selamat.
Dampak lain, kata dia, dari kemenangan ini akan semakin memperkuat hubungan Turki dan Indonesia dalam lima tahun ke depan, yang selama ini di bawah kepemimpinan Erdogan telah terjalin dengan baik.
Tidak bisa dipungkiri bahwa di Indonesia cukup banyak yang simpatik atau mungkinj ngefans dengan gaya kepemimpina Erdogan dan partai AKP. Bagi Turki, Indonesia adalah mitra sangat strategis karena sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki dampak yang besar bagi posisi Turki di dunia internasional.
“Selama ini Indonesia juga banyak berkontribusi terhadap ekonomi Turki melalui wisatawan asal Indonesia. Begitu juga dalam membantu Turki ketika terjadi gempa. Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Turki selama ini terus mengalami pertumbuhan,” pungkasnya.
Sumber: mediaindonesia