Akankah Erdogan Effect di Turki Merembet ke Pilpres RI?

Erdogan Effect
Erdogan dan anies
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jajak pendapat dari berbagai lembaga survei selama beberapa pekan menunjukkan Kilicdaroglu lebih unggul dibandingkan Erdogan. Hasil survei itu dipublikasikan seiring dengan kencangnya persepsi popularitas Erdogan tergerus tingginya inflasi dan melonjaknya biaya hidup.

Salah satu lembaga survei menyebutkan Kilicdaroglu akan menang satu putaran. Ternyata semua ramalan itu meleset.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Melihat kenyataan ini, jurnalis David Hearst menyimpulkan bahwa Erdogan tidak disukai oleh Barat bukan karena ia otoriter dan tidak demokratis. Erdogan tidak disukai karena dia pemimpin yang independen dan tidak bisa disetir oleh kepentingan luar.

Erdogan bukan pemimpin tipe Mr Yesman alias Pak Penurut yang hanya menjadi boneka kekuasaan.

Erdogan effect menjalar ke berbagai belahan dunia Islam, termasuk Indonesia. Hal yang sama terjadi ketika Datuk Anwar Ibrahim terpilih sebagai perdana menteri Malaysia 2022 yang lalu.

Ada gelombang Anwar Ibrahim effect yang diharapkan menjadi tonggak kebangkitan politik Islam yang toleran tetapi independen.

Isu independensi dalam pemilu presiden Indonesia 2024 menjadi perdebatan panas. Ada calon-calon presiden yang dianggap tidak independen karena menjadi petugas partai, atau menjadi penerus petahana.

Ada juga calon presiden yang independen, tidak menjadi boneka, dan menjanjikan perubahan.

Akankah pendukung Anies mengharapkan Erdogan Effect? Sangat mungkin.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *