Kisah Abu Nawas: Karena Telinga Busuk, Abu Nawas Pura-pura Menjadi Gila, Sungguh Cerdik!

Karena Telinga Busuk Abu Nawas Pura-pura Menjadi Gila
Karena Telinga Busuk Abu Nawas Pura-pura Menjadi Gila. Foto: pixabay
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Si wazir segera mengajak beberapa prajurit istana. Dan dengan paksa Abu Nawas dihadirkan dihadapan Sultan. Namun lagi-lagi di depan raja Abu Nawas berlagak pilot bahkan tingkahnya ugal-ugalan tak selayaknya berada di hadapan seorang raja.

“Abu Nawas bersikaplah sopan”tegur Baginda.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Ya Baginda, tahukah Anda..?”

“Apa Abu Nawas.?”

“Baginda…terasi itu asalnya dari udang!”

“Kurang ajar kau menghinaku Nawas!”

“Tidak Baginda Siapa bilang udang berasal dari terasi?”

Baginda merasa dilecehkan, ia naik pitam dan segera memberi perintah kepada para pengawalnya.

“Hajar dia! Pukuli dia sebanyak dua puluh lima kali.”

Abu Nawas yang kurus kering itu akhirnya lemas tak berdaya dipukuli tentara yang bertubuh kekar.

Usai dipukuli Abu Nawas disuruh keluar istana. Ketika sampai di pintu gerbang kota, ia dicegat oleh penjaga.

“Hai Abu Nawas tempo hari ketika kau hendak masuk ke kota ini kita telah mengadakan perjanjian. Apakah kau lupa pada janjimu itu? Jika engkau diberi hadiah oleh Baginda maka engkau berkata: Aku bagi dua; engkau satu bagian, aku satu bagian. Nah, sekarang mana bagianku itu?”

“Hai penjaga pintu gerbang, apakah kau benar-benar menginginkan hadiah Baginda yang diberikan kepada tadi?”

“lya, tentu itu kan sudah merupakan perjanjian kita?”

“Baik, aku berikan semuanya, bukan hanya satu bagian”

“Wah ternyata kau baik hati Abu Nawas. Memang harusnya begitu, kau kan sudah sering menerima hadiah dari Baginda.”

Tanpa banyak cakap lagi Abu Nawas mengambil sebatang kayu yang agak besar lalu orang itu dipukulinya sebanyak dua puluh lima kali. Tentu saja orang itu menjerit-jerit kesakitan dan menganggap Abu Nawas telah menjadi gila.

Setelah penunggu gerbang kota itu klenger, Abu Nawas meninggalkannya begitu saja, ia terus melangkah pulang ke rumahnya. Sementara itu si penjaga pintu gerbang mengadukan nasibnya kepada Sultan.

“Ya Tuanku, ampun beribu ampun. Hamba datang kemari mengadukan Abu Nawas yang telah memukul hamba sebanyak dua puluh lima kali tanpa suatu kesalahan. Hamba mohon keadilan dari Tuanku Baginda,”

Baginda segera memerintahkan pengawal untuk memanggil Abu Nawas. Setelah Abu Nawas berada di hadapan Baginda ia ditanya.

“Hai Abu Nawas Benarkah kau telah memukuli penunggu pintu gerbang kota ini sebanyak dua puluh lima kali pukulan?”

Berkata Abu Nawas, “Ampun Tuanku, hamba melakukannya karena sudah sepatutnya dia menerima pukulan itu,”

“Apa maksudmu? Coba kau jelaskan sebab musababnya kau memukuli orang itu?,” tanya Baginda.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *