Anthony Budiawan: Korupsi di Indonesia Masif, Sistematis, Terstruktur

Korupsi di Indonesia Masif
Anthony Budiawan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menegaskan bahwa korupsi yang terjadi di Indonesia masif, sistematis, terstruktur.

“Korupsi ini masif, sistematis, terstruktur,” ungkapnya di acara Bincang Hangat: Menyorot Korupsi Era Jokowi, Ahad (28/5/2023) melalui kanal YouTube UIY Official.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Masif, menurutnya, dalam arti merajalela dan mengena hampir semua kementerian, lembaga negara, BUMN dan terjadi hampir di semua eselon.

Sistematis, jelas Anthony, dalam arti dilakukan secara sistem. Di Kementerian Keuangan misalnya, yang tertangkap itu mulai dari direktur, pemeriksa dan sebagainya.

Ada bargaining (negosiasi) kepada wajib pajak. “Lima puluh persen hasil dari negosiasi setengahnya diberikan kepada jajaran direktur dan setengahnya lagi kepada tim pemeriksa. Ini artinya sistematis,” tukasnya.

Contoh lain, sambungnya, korupsi proyek BTS (base transceiver station/suatu infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator) yang sampai ke menteri, bahkan menurut rumor sampai ke partai.

Ia juga menyinggung korupsi bantuan sosial yang sampai ke Menteri Sosial. “Kalau sampai ke Menteri Sosial tidak mungkin kalau tidak sistematis. Artinya pengumpulan dari bawah sampai ke atas, dan itu sekaligus menggambarkan yang tadi saya katakan terstruktur,” tambahnya.

Anthony menegaskan, korupsi sudah terjadi secara ramai-ramai bukan lagi perorangan. Kalau perorangan itu misalnya pagu anggaran proyeknya ditentukan 100 lalu seseorang minta komisi 5 atau 10.

“Tapi kalau kita lihat BTS itu, menurut informasi media harusnya dibangun 4000 sekian tower (menara), tapi yang diserahterimakan hanya 985 tower. Ini berarti bukan hanya satu pemegang proyek yang melakukan korupsi. Demikian juga yang terjadi di proyek bansos,” tegasnya.

Beberapa kasus yang terjadi di Kementerian Keuangan, kata Anthony, kalau ada satu orang yang dicurigai terindikasi korupsi maka yang lain beramai-ramai membela dengan mengatakan bahwa yang bersangkutan sudah diberi sanksi dicopot dari jabatan.

“Pencopotan ini pengalihan, supaya jangan merembet ke yang lain. Ini adalah penyelamatan satu kelompok agar kolusi ini tidak terganggu atau terungkap,” tukasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *