Berbicara Tentang Tanda Negara Gagal, Pidato Anies Baswedan: Mengedukasi Para Pendukungnya

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan, dalam pidatonya menggarisbawahi pentingnya institusi politik dan ekonomi yang inklusif dalam memastikan kesuksesan dan kemajuan sebuah negara.

Pidato Anies Baswedan tersebut dilakukan dalam rangka merespons atau membahas tanda-tanda Negara gagal, dengan mngutip sebuah buku berjudul “Why Nations Fail” yang membahas mengapa beberapa negara mengalami kegagalan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam buku tersebut, penulis mengidentifikasi dua unsur utama yang menyebabkan kemunduran negara, yaitu institusi politik dan institusi ekonomi.

Anies Baswedan mengedukasi para pendukungnya, ketika institusi politik dan ekonomi bersifat ekstraktif atau memeras, negara cenderung mengalami kemerosotan.

Namun ia juga menjelaskan jika institusi tersebut bersifat inklusif dan memberikan kesempatan setara kepada semua warga negara, negara akan bangkit dan berkembang.

Anis Baswedan menyoroti perbedaan antara negara dengan institusi politik yang bersifat memeras dan negara dengan institusi politik yang inklusif.

Negara dengan institusi politik yang memeras cenderung mengkonsolidasikan kekuatan pada satu pemimpin, kelompok, atau kelompok kekuasaan tertentu.

Sedangkan menurut Anies, negara dengan institusi politik yang inklusif adalah pemahaman tentang negara maju dan berkembang hasil dari adanya politik yang bersifat demokratis.

“tapi kalau institusi ekonomi institusi politik sifatnya inklusif memberikan kesempatan setara kepada semua pelan-pelan negara akan bangkit menjadi kuat menjadi makin berkembang,” Ungkap Anies Baswedan.

Kekuasaan yang terpusat ini tidak dibagikan secara merata kepada seluruh warga negara. Partisipasi politik terbatas dan sering kali tidak mengakomodasi pandangan politik yang berbeda.

Etika dan aturan hukum juga sering diabaikan demi keuntungan kelompok yang berkuasa.

Anis Baswedan menekankan pentingnya menghindari tanda-tanda institusi politik yang memeras.

Baginya, negara yang berhasil adalah negara dengan institusi politik dan ekonomi yang inklusif. Institusi politik yang inklusif memberikan kesempatan partisipasi yang luas kepada semua warga negara tanpa diskriminasi.

Selain itu, prinsip-prinsip etika dan aturan hukum harus menjadi landasan dalam pengambilan keputusan, tanpa adanya selektivitas dalam penerapannya.

Dalam pidatonya, Anis Baswedan juga mengingatkan bahwa membangun institusi politik dan ekonomi yang inklusif tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat.

Hal ini membutuhkan perjalanan panjang dan komitmen bersama selama bertahun-tahun. Ia mengajak semua pihak untuk berupaya mewujudkan institusi yang memberikan kesempatan setara bagi semua warga negara.

Pidato Anies Baswedan ini merupakan refleksi atas keadaan institusi politik dan ekonomi di negara kita.

Anies Baswedan berharap agar tanda-tanda institusi yang memeras dan tidak inklusif tidak ada di negeri ini.

Dengan membangun institusi yang inklusif, diharapkan negara kita dapat terus bergerak menuju kesuksesan dan kemajuan yang berkelanjutan.

Pesan dari Anis Baswedan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya institusi politik dan ekonomi yang inklusif dalam membangun sebuah negara yang sukses.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *