NasDem Sebut Jokowi Lahir dari NasDem, PDIP Kacang Lupa Kulitnya

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyebut, PDIP seperti kacang lupa pada kulitnya. Menurutnya, modalitas Jokowi pada periode pertama adalah dari NasDem.

Dalam hal ini, Willy membalas pernyataan Kepala Badiklatda PDIP DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak yang menyebut NasDem bermuka dua karena masih ada di pemerintahan tapi mencapreskan Anies Baswedan. Gilbert menyebut NasDem muka dua dalam pernyataannya pada 31 Mei lalu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Apa yang bermuka dua? PDIP kacang lupa kulitnya, yang menjadi modalitas jokowi di periode pertama (Jokowi-JK) periode kedua (Jokowi-Ma’ruf Amin) itu PDIP dan NasDem, NasDem dan PDIP,” tegas Willy di kantor DPP NasDem, Jakarta, Jumat (2/6).

“Jokowi lahir dari gedung ini, Jokowi adalah anak dari NasDem, ibunya PDIP bapaknya NasDem,” sambung Willy.

Dia berujar, mendukung pemerintahan Jokowi sampai habis masa periode adalah tugas konstitusional NasDem sejak awal.

“Teman-teman jangan adu domba, kalau begitu statement nya itu kacang lupa pada kulitnya, modalitas Jokowi di sini,” ucapnya.

“Ini tugas partai, tugas konstitusional partai, mencalonkan capres, Pak Jokowi sudah tidak calon lagi jangan dibolak balik akal sehat kita ini,” tegas Willy.

Menurutnya, NasDem akan patuh dengan Jokowi jika diusir dari pemerintahan. Namun, dia menganalogikan NasDem seperti seorang ayah untuk Jokowi.

“Kalau Presiden mengatakan NasDem Cao NasDem akan taat dan patuh bukan PDIP, Bertepuk tidak bisa sebelah tangan. Jangan saat gelak tertawa ibu-bapak kita, kita lupakan. Jangan kacang lupa pada kulit,” tuturnya.

Willy pun meminta PDIP tidak memprovokasi karena perbedaan sikap politik. Dia menyinggung bahwa NasDem tak pernah mengganggu PDIP bila menolak Undang-Undang di DPR.

“Jadi PDIP bersikap dewasalah jangan provokasi seperti ini, ini provokasi recehan dan kami tidak pernah juga memprovokasi PDIP ketika menolak UU yang diusulkan pemerintahan Jokowi-Amin di DPR, gak bilang juga kenapa PDIP begitu, gak kekanak-kanakan. Kita mencoba berdiri sama tinggi duduk sama rendah,” tutupnya.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *